Pemilu 2024
Elektabiltas Ganjar Tertinggi di Kalangan NU di Jatim, Prabowo dan Anies Berebut Suara Muhammadiyah
Capres Koalisi Indonesia Maju itu justru unggul di kalangan pemilih Muhammadiyah di Jawa Timur.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Elektabilitas bakal calon Presiden Ganjar Pranowo menjadi tertinggi di kalangan pemilih Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di Jawa Timur.
Namun fenomene berbeda dialami Prabowo Subianto.
Capres Koalisi Indonesia Maju itu justru unggul di kalangan pemilih Muhammadiyah di Jawa Timur.
Baca juga: Reaksi Megawati Dengar Wacana Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres: Aku Ketua Umumnya Kok Malah Gak Ngerti
Adapun temuan ini berdasarkan hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia.
Survei yang digelar di 38 Kabupaten/kota di Jawa Timur menggunakan sampel sebesar 1810 orang responden.
Untuk metode yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error sekitar ± 2,4 persen.
Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut elektabilitas Ganjar terekam di angka 43,9 persen dalam simulasi tiga capres.
Di urutan kedua ada nama Prabowo dengan 33,8 persen.
Sedangkan Anies Baswedan berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 14,4 persen.
Baca juga: Cak Imin Wajib Waspada, Nama Erick Thohir dan Khofifah Melejit di Bursa Cawapres Pilihan Warga Jatim
Angka tersebut merupakan hasil dari pertanyaan Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden.
"Sekitar 8 persen belum menunjukkan pilihan," kata Burhanuddin dalam hasil survei bertajuk Signifikansi NU dan Peta Elektoral Jelang Pemilu 2024 di Jawa Timur secara daring, Minggu (1/10/2023).
Tidak hanya memotret pemilih secara umum, Indikator Politik juga memotret elektabilitas para bacapres berdasarkan preferensi para pemilih misalnya dari kalangan Nahdliyin dan Muhammadiyah.
Pengikut dua ormas keagamaan ini memang terbilang besar, apalagi Nahdliyin di Jawa Timur yang mendominasi.
Burhanuddin merinci, di kalangan pemilih nahdliyin elektabilitas Ganjar berada di angka 42,6 persen.
Baca juga: Sarankan Gibran Ojo Kesusu Maju di Pilpres 2024, Relawan JAMAN Siap Bantu Jika Maju Pilgub Jateng
Sementara Prabowo dengan elektabilitas 35,8 persen berada di urutan kedua.
Lalu, Anies di urutan ketiga dengan elektabilitas di angka 14,3 persen.
Masih terdapat 7,3 persen responden belum menentukan pilihan.
Urutan tersebut berubah pada pemilih dari kalangan Muhammadiyah di Jawa Timur.
Urutan pertama, ditempati Prabowo dengan elektabilitas 39,3 persen.
Lalu di urutan kedua bertengger nama Anies dengan elektabilitas 28,4 persen. Dan Ganjar menempati urutan ketiga dengan elektabilitas 23,9 persen. 8,4 persen responden tidak menjawab.
Dijelaskan, survei ini sengaja memotret Jawa Timur yang merupakan salah satu provinsi di Pulau Jawa dengan potensi pemilih sekitar 16 persen dari total pemilih di Indonesia.
Besarnya potensi pemilih di Jawa Timur ini menjadi daya tarik tersendiri terutama menjelang Pilpres 2024.
Apalagi, Jawa Timur merupakan basis NU.
Prof Hotman Siahaan, Guru Besar Universitas Airlangga Surabaya dalam tanggapannya, menilai NU sejak dulu ibarat bunga mawar merekah sehingga banyak kumbang mendekati.
Namun, dia melihat NU secara organisasi nampak kokoh dengan memastikan tidak akan terlibat dalam dukung mendukung di Pilpres sebagaimana ditegaskan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Ganjar Pranowo
Nahdlatul Ulama
Muhammadiyah
Prabowo Subianto
Anies Baswedan
Indikator Politik Indonesia
Burhanuddin Muhtadi
Jawa Timur
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.