Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Warga NU Dukung Siapa di Pilpres 2024? Gus Yahya : Tunggu Sikap Politik Rais Aam

Gus Yahya pun meminta warga NU agar bersabar soal pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
YouTube Kompas TV
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, dalam konferensi pers Jumat (15/9/2023) 

TRIBUNSOLO.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut saat ini pihaknya masih menunggu sikap politik dari Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar.

Gus Yahya pun meminta warga NU agar bersabar soal pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Gus Yahya saat Rakernas Fatayat NU yang disiarkan melalui kanal YouTube TVNU, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Reaksi Megawati Dengar Wacana Duet Prabowo-Ganjar di Pilpres: Aku Ketua Umumnya Kok Malah Gak Ngerti

"Soal yang lain-lain misalnya soal politik dan lain-lain sudahlah, ikuti saja saya, kita nunggu Rais Aam," ucap dia.

Dia menyebut sudah diberikan amanat agarmenunggu keputusan dari Rais Aam untuk memutuskan arah dukungan PBNU.

"Kemarin sudah dibilang sama Rais Aam to kemarin, ya udah kita nunggu aja. Saya aja sudah disuruh nunggu masa kalian enggak nunggu. Kita nunggu saja sudah, enak," ucapnya kepada para Fatayat NU.

Selain itu dia menegaskan, kepentingan utama PBNU saat ini bukanlah politik.

Baca juga: Survei LSI Denny JA : Warga NU dan Muhammadiyah Yakin Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024

PBNU saat ini lebih fokus dalam organisasi Islam yang turun langsung memberikan perubahan tanpa terafiliasi dengan politik praktis.

Mnenurutnya, Pemilu 2024 bukan kepentingan utama dan bisa diibaratkan hanya sebatas simbol estafet kepemimpinan di Indonesia.

"Karena yang penting soal politik ini, yang penting kan kita lewat dengan selamat, itu aja yang penting," tuturnya.

"Ini cuma tempat lewatan saja, ini bukan pusat kepentingan kita. Karena positioning Nahdlatul Ulama sudah bergeser tidak lagi politik," pungkas dia.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved