Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ide Bisnis

IDE BISNIS : Budidaya Lebah di Ampel Boyolali, Bisa Digembalakan di Bawah Pohon Durian

Ada ide bisnis yang bisa menjadi pertimbangan, yaitu budidaya lebah. Seperti yang dilakukan Trisnanto, warga Boyolali.

|
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Tri Widodo
Trisnanto pembudidaya lebah tengah memindahkan larva dari sarang ke sarang pembesaran saat menggembala di sebuah kebun yang ada di Desa Seboto, Kecamatan Ampel, Boyolali, Kamis (5/10/2023)  

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Jika biasanya hewan Kambing, Domba,  Kerbau, Sapi atau unggas bebek yang digembalakan.

Namun, di Boyolali juga penggembalaan hewan yang tak biasa.

Lebah ternyata juga digembalakan untuk mencari makan.

Puluhan boks kotak berwarna-warni ini menjadi pemandangan yang berbeda dari sebuah ladang yang ada di pinggir jalan Prof Soeharso, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Kamis (5/10/2023).

Saat didekati, terlihat kerumunan lebah dengan suara sayap yang khas di atas boks itu.

Baca juga: Bisnis Cuan Degan Jelly, Omzet Pasutri di Boyolali Ini Capai Rp 10 Juta Per Bulan 

Ternyata boks rumah lebah itu sengaja diletakkan di bawah rindangnya pepohonan di ladang itu.

Pemilik puluhan boks itu sengaja meletakkannya di ladang penuh pohon durian, mahoni dan berbagai jenis pohon lainnya ini.

Hal itu supaya, lebah bisa mendapatkan madu dari sari pepohonan yang tengah berbunga itu.

Sementara itu, Trisnanto (37) warga Dukuh Malangan, Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, sang pemilik tengah sibuk melakukan pemindahan benih lebah dari sarang lilin tempat bertelur ke sarang pembesaran.

Sarang itu, terbuat dari plastik yang dibentuk menyerupai sarang aslinya.

Pemindahan ini dilakukan untuk menampung royal jelly.

Iya, selain mendapatkan madu, pembudidaya lebah juga akan mendapatkan royal jelly dan bee pollen atau tepung dari campuran serbuk sari dan nektar.

Baca juga: Kisah di Balik Ibu & Anak Ditemukan Tinggal Kerangka di Cinere Depok, Pernah Punya Bisnis Mentereng

Nah, saat masih berwujud larva, indukan lebah bakal memberikan makanan berupa royal jelly ini.

Namun sebagian larva lebah tak dibiarkan tumbuh hingga menjadi pupa.

Itu karena royal jelly untuk makanan pupa telah diambil

Sementara, sebagian lainnya dibiarkan tumbuh hingga menjadi lebah.

"Ya dapat dua-duanya. Dapat royal jelly dan madu," ujar Trisnanto.

Penggembalaan lebah ini tak bisa diprediksi hasilnya.

Sebab, semuanya tergantung pada alam sekitar.

Jika bunganya tanamannya bagus, dari 80 buah kubus yang dia miliki, sepekan bisa mendapatkan 1 kilogram (kg) royal jelly.

"Kalau Madunya, dalam sebulan kemarin bisa dapat 1,5 kuintal," ujarnya.

Baca juga: Cari Ide Bisnis ? Bisa Coba Buat Tarangan, Tempat Burung Bertelur, Dibuat dari Jerami Kering

Hanya saja, untuk saat ini harga madu lagi anjlok.

"(Harga madu) sekarang Rp 40 ribu per kg. Karena mungkin ini lagi musimnya bunga. Sehingga produksi madu lagi tinggi," jelasnya.

Sedangkan untuk royal jelly juga sama, Dari Rp 750 ribu per kg, jadi Rp 600 ribu per kg.

Secara hitung-hitungan, usaha ini memang hasilnya  cukup besar.

Namun siapa sangka biaya operasionalnya juga sangat besar.

Untuk penggembalaan ini saja, Trisna harus menyiapkan uang Rp 3 juta untuk operasional biaya angkut dari satu tempat ke tempat lain.

Sebab, dalam menggebalakan lebah ini tak hanya di wilayah Boyolali saja, dia bahkan bisa menggembala lebah di Getasan, Semarang hingga Pati.

"Tergantung musimnya apa. Kalau sekarang kan musim bunga Durian dan Mahoni," ucap dia.

"Jadi di sini banyak. Kalau musim tertentu bisa ke Pati atau Getasan," tambahnya.

Sedangkan, hasil penjualan madunya hanya untuk cadangan  pakan lebah selama misim hujan nanti.

Sebab, meski ada pohon yang berbunga, tapi tak ada madu yang bisa dimakan oleh lebah.

Sehingga untuk mempertahankan hidup lebah, dia paling tidak harus menyiapkan gula sedikitnya 1,5 ton.

"Sebetulnya hasilnya mepet (untung tipis). Tapi mau gimana lagi. ya dijalani aja," pungkasnya.

(*)  

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved