Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen

PR Anak Muda Pinggiran Sragen Cari Kerja : Bukan Takut Kalah Saing, Tapi Tidak Pede Kirim Lamaran 

Lulusan SMK di wilayah pinggiran Kabupaten Sragen punya masalah tersendiri ketika akan mencari pekerjaan.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Suasana job fair di Gedung Kartini Sragen, dihadiri ratusan pencari kerja, Kamis (5/10/2023). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Lulusan SMK di wilayah pinggiran Kabupaten Sragen punya masalah tersendiri ketika akan mencari pekerjaan.

Mereka bukan takut kalah saing dengan pekerja lainnya, melainkan mereka sudah tidak percaya diri (pede) terlebih dahulu ketika mengajukan surat lamaran kerja. 

Ketua Program SMK Unggulan SMKN 1 Gesi, Taufiq mengatakan hal tersebut dialami lulusan dari sekolahnya.

"Kalau di Sragen itu, di sekolah tempat kami, yang agak pinggiran itu kendalanya dari sisi kepercayaan diri," ujar dia kepada TribunSolo.com, Kamis (5/10/2023).

"Karena mereka merasa tinggal di desa, merasa sekolah mereka ada di pinggiran, mereka melamar pekerjaan sudah tidak pede dulu," sambungnya.

Baca juga: Curhat Para Pencari Kerja di Sragen, Mulai dari Pekerjaan Tak Sesuai Jurusan hingga Orang Dalam 

Menurut Taufiq, hal yang berbeda akan dialami anak-anak yang sekolah di wilayah perkotaan.

Karena anak-anak yang sekolah di perkotaan merasa sekolah di sekolah favorit, dan mereka sudah terbiasa menjalin komunikasi dengan banyak orang.

Dengan itulah, menurut Taufiq anak-anak perkotaan lebih percaya diri ketika melamar pekerjaan.

"Tapi kalau anak-anak yang sekolah di kota-kota besar, mereka relatif lebih percaya diri untuk mengajukan lamaran, bagi mereka yang tidak cukup punya percaya diri, mereka mengajukan lamaran saja sudah tidak berani," terang dia.

"Kalau anak-anak yang sudah pede, dia merasa sekolahnya favorit, sudah terbiasa berkomunikasi dengan orang banyak, ya dia pede mereka mengajukan lamaran," tambahnya.

Baca juga: Penarikan Uang Iuran PSN ke Pedagang di Sragen Penipuan, Dinkes Tegaskan Tak Ada Program Itu

Maka dari itu, anak-anak lulusan SMK di pinggiran, tidak hanya dibekali kemampuan yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia kerja saja.

Melainkan guru-guru mereka juga harus memupuk rasa percaya diri, agar lebih berani terjun ke dunia kerja.

"Karena yang dipinggiran ini, harus kita angkat percaya dirinya dulu, jadi tantangan tersendiri," ucapnya.

Secara umum, anak muda saat ini susah mencari pekerjaan, karena terkadang mereka punya idealisme yang tinggi.

Kebanyakan mereka memilih-milih tempat mana mereka bekerja, dan juga mempertimbangkan besaran gaji yang akan diterima.

"Ada anak-anak yang punya idealisme tinggi, misal bekerja di Jakarta, banyak pertimbangannya dari mereka, mungkin juga mempertimbangkan salary," pungkasnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved