Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Jelang Pendaftaran Capres dan Cawapres di Pemilu 2024, Para Elite Politik Diminta Menahan Diri

Ketua DPP PDIP, Said Abdullah meminta kepada para elite politik untuk menahan diri jelang pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024.

|
Penulis: Tribun Network | Editor: Mardon Widiyanto
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (22/6/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Jelang pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), para elite politik diminta bisa menahan diri.

Hal ini agar terciptanya suasana Pemilu 2024 yang sejuk dan mandiri.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPP PDIP, Said Abdullah kepada wartawan, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Ayah Mirna Merasa Ditipu Netflix soal Film Ice Cold: Yang Dia Tayangkan Tidak Sesuai Kenyataan

Menurut Said, peluang pilihan rakyat akan lebih mengerucut dan melahirkan tindakan-tindakan politik baru bisa terjadi jelang pendaftaran.

"Keadaan ini tentu akan meningkatkan tensi politik nasional. Meningkatnya tensi politik nasional menjelang Pemilu adalah keadaan yang wajar dalam demokrasi," kata Said.

Namun, Said menjelaskan keluar dari kewajaran jika mengarah tensi politik mengarah pada aksi kekerasan, menyinggung suku, agama, dan ras (SARA).

"Untuk itu, elit politik harus bisa menahan diri, para kaum cerdik pandai perlu terus mendorong ruang publik dalam arena pertarungan ide dan gagasan," ujarnya.

Dia menegaskan bila hal itu dilakukan maka tidak akan menimbulkan polarisasi sosial sangat tajam di masyarakat.

"Perbedaan dukungan pada pasangan capres dan cawapres diharapkan sebatas hanya perbedaan pilihan di TPS. Pilpres harus kita letakkan sebagai momentum memilih putra terbaik untuk memimpin negeri," ucap Said.

Baca juga: Viral Mahasiswa Mengajak Sang Kakek ke Kampus, Ternyata karena Tak Tega Ditinggal Sendiri di Rumah

Said menuturkan pilihan politik boleh berbeda, namun kebersamaan sebagai keluarga besar bangsa Indonesia harus tetap terjaga.

"Keutuhan negara dan bangsa di atas segalanya, yang harus dijaga melalui kebersamaan, kedamaian, dan semangat kegotongroyongan seluruh rakyat," tuturnya.

Dia menambahkan bahwa kebhinekaan dan ke-ika-an bukan penggalan makna yang terpisah.

Kebhinekaan, kata Said, wujud jati diri bangsa Indonesia yang beragam identitas, namun ke-ika-an adalah semangat kita.

"Dengan persatuan nasional inilah kita yakin seyakinnya bisa mengatasi segala tantangan kebangsaan apapun bentuknya, untuk itu, mohon jangan dikorbankan," imbuhnya.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved