PKS Sindir Politik Dinasti soal Wacana Gibran Cawapres Prabowo : Biarkan Publik yang Menilai

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Wacana putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka menjadi pendamping bacapres Prabowo Subianto di pemilihan presiden (pilpres) 2024 berhembus kencang.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera pun menyinggung soal fenomena dinasti politik di balik wacana tersebut.

"Nah buat saya ini jadi catatan bagaimana demokrasi kita tumbuh subur tanpa ada residu politik, dinasti atau pun politik dinasti," kata Mardani kepada wartawan dikutip Jumat (13/10/2023).

Baca juga: Pengamat Sebut Deklarasi PSI Dukung Prabowo Tinggal Tunggu Waktu, Ini Kode Keras dari Kaesang

Mardani mengatakan, stigma publik terhadap dinasti politik itu sulit dihindarkan.

Menurutnya publik bisa menilai sendiri jika Gibran berkontestasi menjadi cawapres.

"Biarkan publik yang menilai tetapi ketika ayahnya masih menjabat dan anaknya maju agak susah untuk tidak punya persepsi bahwa itu nepotisme, pada kenyataannya nanti publik yang menilai," tandas Mardani. 

Beberapa waktu belakangan memang beredar isu Gibran menjadi bacawapres.

Rumor itu muncul seiring dengan uji batas usia capres cawapres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Anies-Cak Imin Buncit di Hasil Survei, PKS: Lihat Nanti Hasil Pemilu Apakah Sesuai Survei atau Tidak

Adapun Pasal 169 huruf q UU Pemilu mengatur batas usia capres-cawapres adalah minimal 40 tahun. Sementara usia Gibran saat ini baru menginjak 36 tahun.

MK akan memutus perkara batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), pada Senin, 16 Oktober 2023 mendatang.

(*)