Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Isu Gibran Gabung Golkar, Pengamat : Resiko Besar, Benefit Tak Signifikan, Hampir Tak Ada Untungnya

Andaikata isu itu benar adanya, Gibran justru disebut akan menghadapi resiko besar. Keuntungan yang didapat pindah ke Golkar dikatakan hampir tak ada

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM,SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka santer dikabarkan bakal menyebrang bergabung ke Partai Golkar dari PDI Perjuangan.

Andaikata isu itu benar adanya, Gibran justru disebut akan menghadapi resiko besar.

Keuntungan yang didapat dengan pindah ke Golkar dikatakan hampir tak ada.

Hal ini dikatakan oleh Pakar Psikologi Politik Universitas Sebelas Maret (UNS), Moh Abdul Hakim.

Baca juga: Partai Golkar Akan Gelar Rapimnas II Sabtu Besok, Disebut ada Pembahasan Sosok Cawapres

"Kalau Gibran masuk ke Golkar, saya kira itu jutru resikonya yang terlalu besar, dengan benefit yang tidak terlalu signifikan," katanya saat dihubungi TribunSolo.com, Kamis (19/10/2023).

"Mengapa demikian? Karena Gibran masuk ke Golkar itu akan dipersepsikan sebagai sebuah pengkhianatan politik," sambungnya.

Hakim sendiri ragu jika Gibran bakal menyeberang ke Partai Golkar.

Baik dilihat dari sepak terjang di dunia politik, maupun kepribadian Gibran.

"Dan melihat sepak terjang Gibran selama ini, secara profil pribadinya, saya kira itu buka style dia, walaupun dia slengekan," kata Hakim.

Baca juga: Rumor Gibran Masuk Golkar Berhembus Kencang : Telepon Elite Golkar Solo Terus Berdering

"Tapi untuk hal-hal yang sifatnya fundamental dia sangat hati-hati, itu yang sejauh catatan saya melihat dia sebagai wali kota, kemungkinan itu (gabung ke Golkar) menurut saya kecil ya, karena resikonya besar sekali, kemudian benefitnya tidak terlalu signifikan," tambahnya.

Bila niat Gibran bergabung dengan Golkar adalah untuk memuluskan niatnya maju menjadi cawapres, Hakim menilai itu salah.

Sebab untuk menjadi cawapres, Gibran sebenarnya tidak perlu dukungan dari Partai Golkar.

Karena menurutnya, kekuatan politik yang dipegang Jokowi lebih besar daripada Golkar.

"Gibran untuk menjadi cawapres pun, itu tidak perlu dukungan Golkar, karena sebenarnya kekuatan Pak Jokowi itu pengaruhnya lebih kuat secara politik daripada Golkar," terangnya.

"Jadi hampir tidak ada untungnya kalau (Gibran gabung) ke Golkar," ujarnya singkat.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved