Viral Cak Imin Berani Pecut Keras Anies Baswedan Pakai Sarung, Cak Imin: Mumpung Belum Jadi Presiden

TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan momen Cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memecut atau slepet Anies baswedan, viral di media sosial.

Diketahui momen tersebut terjadi saat Anies Baswedan bertanya kepada Cak Imin soal fungsi atau kegunaan dari sarung.

Baca juga: Spanduk & Baliho Gibran Menjamur di Boyolali, PDIP Klaim Tak Ada Efek Buat Ganjar-Mahfud MD

Kemudian Cak Imin dengan lancar menjelaskan hal luar biasa dengan beragam fungsi sarung untuk pemakainya.

Ia menjelaskan ada tiga kegunaan sarung yang biasa dipakainya ketika dulu berada di pesantren.

"Di zaman kita pesantren ya, paling tidak sarung itu ada 3 fungsinya," jelas Cak Imin kepada Anies Baswedan.

Namun uniknya pada fungsi ketiganya, Cak Imin justru memberikan kejutan kepada Anies Baswedan.

Cak Imin mengambil sarung yang sudah agak digulung dan tanpa ragu dalam sekejap saja ia menyabetkan sarungnya itu ke arah kaki Anies.

Selepetan Cak Imin yang cukup kencang itu membuat Anies kaget.

Namun usai nyelepet Anies, Cak Imin tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Anies yang kaget.

"Lumayan pedes nih," ujar Anies merasakan sakit.

Video tersebut diketahui diunggah di akun media sosial Anies dalam akun X atau Twitter miliknya, @/aniesbaswedan.

Ketua Umum PKB itu mengatakan, aksi slepet sarung itu sengaja ia lakukan dengan sangat kencang.

"Emang jepretan kan harus kencang, kalau nggak kencang bukan jepretan," jelas Cak Imin, Selasa (24/10/2023).

Cak Imin menilai aksinya itu boleh-boleh saja dilakukan, sebab mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat ini masih berstatus sebagai bakal capres dalam Pemilu 2024.

"Mumpung belum jadi presiden. Ya kan nggak boleh (kalau Anies jadi presiden), simbol negara," jelas dia.

Momen Cak Imin jelaskan 3 fungsi sarung 

Cak Imin menjelaskan fungsi sarung yang pertama adalah ya, untuk sarungan, selanjutnya Cak Imin mengambil sarungnya untuk kemudian menunjukkan ke Anies cara memakainya.

Namun meskipun sudah bersarung, Cak Imin mengenakan lagi sarung yang baru diambilnya.

Kemudian ia memasukkan kedua kakinya ke dalam sarung, kedua tangannya dengan lincah dan mahir merapikan sarung di pinggangnya agar kuat dan terlihat rapih.

Biasanya, kepiawaian seorang santri dilihat dari kemampuannya bersarung. Semakin dia bagus, rapih dan semakin kuat karena biasanya harus kuat supaya tidak mudah melorot," kata Cak Imin.

Dan Cak Imin pun menunjukkan cara bersarung yang benar ketika di pesantren dulu kepada Anies.

Anies sempat menarik kain sarung yang melingkar di tubuh Cak Imin untuk membuktikan sarung yang dikenakan Cak Imin tak mudah melorot.

Dan benar saja sarung Cak Imin pun tak melorot saat ditarik kencang oleh Anies.

Kemudian untuk fungsi yang kedua, Cak Imin bercerita saat di pesantren ia tidur beralaskan lantai.

Menurut Cak Imin sarungnya itu bisa digunakan juga untuk selimutan.

"Karena kedinginan, anti nyamuk," katanya lagi.

Selanjutnya untuk fungsi yang terakhir ini cukup membuat Anies terkejut.

Cak Imin menjelaskan fungsi sarung yang terakhir untuk menyelepet orang.

Mendengar penjelasan Cak Imin, Anies pun heran.

"Nyelepet?" tanyanya.

Cak Imin mengambil sarung yang sudah agak digulung dan tanpa ragu dalam sekejap saja ia menyabetkan sarungnya itu ke arah kaki Anies.

Selepetan Cak Imin yang cukup kencang itu membuat Anies kaget.

Namun usai nyelepet Anies, Cak Imin tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Anies yang kaget.

"Lumayan pedes nih," ujar Anies merasakan sakit.

Usai menjelaskan fungsi ketiga, tiba-tiba mereka berdua melihat seseorang maling bersarung melintas di hadapannya.

(Wartakota)