Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

PDIP Serba Salah Mau Serang Jokowi, Kalau Terlalu Frontal Takut Kehilangan Banyak Suara di Pemilu

Melalui strategi itu, PDIP berharap publik akan bersimpati dan tetap memberikan dukungan buat PDIP, bukan ke Jokowi dan keluarga.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarno Putri dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat menghadiri Puncak Bulan Bung Karno 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (24/6/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menyebut jika PDI Perjuangan saat ini sedang memainkan strategi politik terus-terusan menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Bawono Kuncoro, PDIP ingin membangun narasi bahwa mereka telah disia-siakan keluarga Jokowi.

Melalui strategi itu, PDIP berharap publik akan bersimpati dan tetap memberikan dukungan buat PDIP, bukan ke Jokowi dan keluarga.

Baca juga: Kata Ketua PKS Solo soal Gibran Cawapres: Menyayangkan, Jokowi Bisa Landing Baik, Ada Batu Sandungan

“Dengan mengatakan Presiden Joko Widodo telah meninggalkan PDIP, tampak seolah PDIP hendak membangun persepsi mereka terzalimi dari sikap Jokowi dan keluarga,” kata Bawono kepada Kompas.com, Selasa (31/10/2023).

Namun berdasarkan pengamatan Bawono, serangan PDIP ke Jokowi dan keluarga masih belum seberapa. 

Dia menilai, PDIP terkesan masih enggan berhadap-hadapan langsung dengan presiden meski merasa dikecewakan.

Hal itu lantaran PDIP berpotensi kehilangan suara elektoral jika terang-terangan menyerang Jokowi

Pasalnya cukup banyak pemilih PDIP yang merupakan loyalis Jokowi.

Baca juga: PDI Perjuangan Bongkar Nama Elite Politik dan Menteri yang Punya Gagasan Presiden Tiga Periode

Berdasarkan temuan survei Indikator Politik Indonesia periode 16-20 Oktober memperlihatkan bahwa 24,9 persen responden memilih PDIP karena suka dengan figur Jokowi.

“PDI Perjuangan masih menjaga diri untuk tidak mengambil posisi politik berkonfrontasi secara terbuka,” ujarnya.

PDIP bisa saja mengambil sikap lebih frontal, yakni para menterinya dari Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi.

Namun, keputusan itu dianggap bisa jadi bumerang buat PDIP.

Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut sangat mungkin kehilangan prospek elektoral jika menjauhi Jokowi.

Baca juga: Ada Anak Presiden Ikut Pilpres, Politikus PDI Perjuangan Sebut Pemilu 2024 Berpotensi tidak Jurdil

“PDIP berhitung betul apabila melakukan respons keras atau katakanlah konfrontasi secara terbuka terhadap keluarga Jokowi pasca deklarasi Gibran sebagai pendamping Prabowo, mereka berpotensi akan kehilangan pemilih yang memiliki simpati atau rasa kedisukaan terhadap Jokowi,” tuturnya.

Beberapa waktu belakangan, hubungan PDIP dan Jokowi dirumorkan memanas.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved