Pemilu 2024
Pengamat Politik Sebut Jokowi Tak Mungkin Dukung Anies atau Ganjar, Restu ke Gibran Jadi Jawabannya
Menurut Adi, Jokowi memiliki preferensi politiknya sendiri dalam menentukan siapa yang akan didukung di Pilpres 2024.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Pengamat politik Adi Prayitno menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mungkin netral dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024.
Menurut Adi, Jokowi memiliki preferensi politiknya sendiri dalam menentukan siapa yang akan didukung di Pilpres 2024.
Menurutnya mustahil Jokowi mendukung tiga bakal calon presiden (bacapres) di Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Cak Imin Minta Pendukungnya Berhati-hati : Kita Diserang Macam-macam karena Paling Miskin
Pasalnya, putra sulung Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai bakal cawapres dari capres Prabowo Subianto.
Analisis soal sikap politik Jokowi itu disampaikan Adi dalam mencermati agenda pertemuan dan jamuan makan siang Jokowi bersama tiga bacapres pada Senin (30/10/2023).
Menurut Adi, pertemuan Presiden Jokowi dengan tiga bacapres, baik Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto, punya pesan politik.
Salah satu pesan yang ingin disampaikan Jokowi yakni sinyal politik bahwa Jokowi tidak cawe-cawe atau condong ke salah satu pasangan bakal capres-cawapres.
Baca juga: PDIP Kecewa Berat Ditinggalkan Gibran, Prabowo : Kader Saya Diambil Juga Baik-baik Saja
"Ini panggung depan, tapi di panggung belakang, publik juga tahu bahwa Pak Jokowi nggak mungkin berdiri di semua capres yang ada," tegas Direktur Eksekutif Parameter Politik ini.
"Karena secara definitif Gibran Rakabuming Raka, yang jelas bersandingan dengan Prabowo Subianto pastinya dianggap sebagai restu, doa politik Jokowi ke Prabowo Subianto," imbuhnya.
Dirinya menilai Jokowi sudah memiliki pilihannya sendiri dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Jadi dalam konteks ini sebenarnya tak perlu lagi ada yang ditutup-tutupi, secara alamiah, secara personal, pastinya Jokowi itu sudah punya preferensi politik di 2024," terangnya.
Adi melihat, pesan Jokowi yang ditampilkan di depan masyarakat sangat bertolak belakang dengan sikap pribadinya.
Baca juga: Politisi PDIP Pertanyakan Undangan Tiga Capres di Istana, Deddy: Harusnya Dilakukan Sebelum Putusan
"Itu kan pesan politik yang ingin tampak di panggung depan, tapi kan pada saat yang bersamaan, tim pemenangan, relawan, tim sukses yang dimiliki oleh Anies dan Ganjar Pranowo, termasuk PDIP itu kan paham betul, bagaimana orkestrasi politik Jokowi," tuturnya.
"Sangat tidak mungkin Jokowi itu mendukung Anies dan Ganjar Pranowo dalam konteks ini," tegasnya.
Menurutnya tidak masalah jika Jokowi memiliki preferensi politiknya sendiri, namun dia menekankan, Pilpres dan Pemilu 2024 harus adil dan transparan.
"Yang paling penting adalah bagaimana kompetisi di 2024 fair (adil), kemudian tidak melibatkan aspek kekuasaan politik," urainya.
Baca juga: Kata Tiga Capres Pasca Diundang Makan Siang Presiden Joko Widodo di Istana Negara
Menurut Adi saat ini yang terpenting adalah netralitas aparatur sipil negara dalam menjaga Pemilu yang adil.
"Netralitas aparatur-aparatur sipil negara itu menjadi penting untuk tidak cawe-cawe dan menjadi instrumen untuk kemenangan politik tertentu," sebut Adi.
Diberitakan TribunSolo.com sebelumnya, Presiden Jokowi mengundang tiga bacapres, yakni Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto untuk makan siang di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Anies, Ganjar, dan Prabowo mengaku bahwa isi pertemuan dengan Presiden Jokowi hanya membahas hal-hal ringan.
Baca juga: Belum Sempat Temui FX Rudy Kembalikan KTA PDIP, Gibran: 2 Hari Blusukan Terus
"Tadi kami ngobrol santai, banyak hal yang dibahas, banyak hal yang didiskusikan, sifatnya ringan-ringan, tidak ada sesuatu yang berat," kata Anies yang diikuti anggukan oleh Prabowo.
Ganjar Pranowo pun mengungkapkan hal senada.
Dia mengatakan bahwa pembahasan saat makan siang bersama Presiden Jokowi hanya obrolan ringan.
"Asik-asik, kita ketawa-ketawa, ngomongnya enteng-enteng, nggak berat-berat," ungkap Ganjar.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.