Cak Imin Bersyukur Tak Jadi Koalisi dengan Prabowo, Nusron Wahid Pilih Pamer Kelebihan Gibran

TRIBUNSOLO.COM - Partai Golkar merespons pernyataan bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Diketahui, Cak Imin merasa bersyukur akhirnya berpasangan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024, mendatang.

Cak Imin juga senang karena pada akhirnya dia tak jadi berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Baca juga: Cak Imin dan Mahfud MD Punya Latar Belakang Santri, Bagaimana dengan Gibran? Ini Kata Nusron Wahid

Politikus Partai Golkar, Nusron Wahid, pun mengatakan jika koalisinya juga bersyukur Prabowo Subianto tak berkoalisi dengan Cak Imin.

Dari pengakuan Nusron, para kiai dan ulama sepuh memang tidak menyarankan Prabowo menggandeng Cak Imin sebagai pendampingnya di kontestasi Pilpres 2024.

"Kita juga bersyukur atas saran kyai dan para ulama sepuh memang disarankan agar Pak Prabowo tidak berpasangan dengan Mas Imin," kata Nusron dalam keterangannya, Selasa (31/10/2023), dikutip dari Kompas TV.

Dirinya pun menduga jika Cak Imin ngambek dan kecewa karena tidak dipilih menjadi bakal cawapres Prabowo.

Baca juga: Pengamat Soroti Jokowi dan Anies Duduk Berhadapan saat Makan Siang, Beda Perlakuan dari Capres Lain?

Pria berusia 50 tahun itu kini lega Prabowo akhirnya memilih putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, di Pilpres 2024.

Menurutnya, Gibran bisa menjadi magnet tersendiri bagi pemilih muda.

"Akibatnya mungkin beliau ngambek dan kecewa. Beruntung Pak Prabowo dapat pasangan Mas Gibran, meski dianggap 'anak ingusan' ternyata mendapat dukungan yang luar biasa terutama dari mayoritas anak muda," jelasnya.

Sementara itu, sebelumnya Cak Imin merasa gerakan perubahan yang dibawa oleh dirinya bersama Anies terus mendapat respons positif dari masyarakat.

Baca juga: Pengamat Soroti Momen Jokowi Ajak Makan Bareng 3 Capres, Posisi Anies Bersebrangan Disorot

"Alhamdulillah gairah semangat perubahan dari berbagai penjuru dari Aceh sampai Papua yang saya datangi, gairah perubahan luar biasa," kata Cak Imin saat bersilaturahmi dengan Kiai Kampung se-Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (31/10/2023).

Cak Imin mengatakan, dia pinangan menjadi bakal cawapres Anies Baswedan lantaran taat pada perintah dari para ulama dan kiai.

"Ini karena saya taat kepada perintah para kiai, para ulama yang sebelumnya. Alhamdulillah saya nggak jadi koalisi sama yang satunya," ujar Ketua Umum PKB itu.

"Perintahnya sebetulnya sudah lama, tetapi mungkin pada belum tahu, perintah itu saya anggap sebagai masukkan yang belum bisa saya jawab," terangnya.

Baca juga: Relawan Anies Gelar Pertemuan di Solo, Bertemu di Edutorium UMS 

Sebagai informasi, PKB sempat berkoalisi dengan Partai Gerindra. Kerja sama itu diberi nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Namun, seiring berjalannya waktu, koalisi itu berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Lantas PKB berubah arah dan bergabung dengan NasDem serta PKS di Koalisi Perubahan.

Sementara itu, mengenai gagasan perubahan yang ditawarkan oleh Cak Imin, Nusron justru mempertanyakannya.

Sebab, menurutnya, untuk merealisasikan perubahan, butuh aktor yang tidak pernah terlibat dalam pemerintahan.

"Lah PKB itu hampir 20 tahun di pemerintahan. Masak ngomong perubahan, dia sendiri terlibat dalam pemerintahan," jelas Nusron.

Oleh karena itu, dirinya meyakini masyarakat lebih menghendaki rekonsiliasi dan keberlanjutan.

Itulah yang kemudian ditawarkan oleh pasangan calon dari KIM, yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

(Tribunnews.com)