Pemilu 2024
Peneliti Ungkap Alasan Anies-Cak Imin Selalu Rendah di Survei, Sarankan Tak Sekadar Pasang Baliho
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selalu di posisi terbawah dalam hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga. Apa penyebabnya?
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Pasangan bacapres dan bacawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selalu di posisi terbawah dalam hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga.
Anies-Cak Imin yang diusung Koalisi Perubahan ini memiliki suara signifikan lebih rendah dibanding Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran.
Alasannya, Anies-Imin memiliki awarness dan likeability (kedisukaanya)- nya yang relatif lebih rendah dibanding paslon lain.
Baca juga: Daftar Artis yang Ikut Barisan Anies-Cak Amin di Pilpres 2024 : Ada Nafa Urbach, Ramzi, hingga Narji
Analisis itu disampaikan oleh Peneliti Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC), Saiful Mujani dalam program ‘Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ episode “Kualitas Cawapres di Mata Publik” yang disiarkan melalui kanal YouTube SMRC TV, Kamis (2/11/2023).
“Ini yang menjelaskan mengapa pasangan Anies-Muhaimin memiliki suara signifikan lebih rendah dibanding pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo Gibran,” ucap Saiful.
“Karena basis yang menopang untuk kompetitif dengan lawan-lawannya, syarat likeability juga harus kompetitif. Bahkan Anies sebagai calon presiden juga memiliki likeability yang lebih rendah dibanding Ganjar dan Prabowo."
"Nah, ini masalah yang dihadapi oleh Anies dan Cak Imin sejauh ini. Yang membuat mereka kurang kompetitif adalah karena likeabilitynya kurang bagus,” kata Saiful.
Saiful menyebut, meningkatkan kedisukaan tidak bisa lagi sekadar sosialisasi seperti pemasangan atribut luar ruang (spanduk, baliho, atau billboard).
Baca juga: Ridwan Kamil Jadi Panglima Tempur, Prabowo-Gibran Diprediksi Bakal Kuasai Jawa Barat
Namun harus dibarengi kreatifitas meningkatkan kualitas personal agar publik bisa menyukai pasangan berjuluk AMIN ini.
“Ini bisa dilakukan oleh tim kreatif seperti di media dan media sosial,” ujar Saiful.
Saiful menyebut sejauh ini calon wakil presiden belum menyumbang kenaikan elektabilitas pasangan karena awareness publik masih rendah pada mereka.
"Walaupun ada calon seperti Mahfud MD yang memiliki tingkat kedisukaan lebih tinggi dari calon presiden, namun tingkat kedikenalannya masih rendah,” jelas Saiful.
“Sementara Gibran sudah relatif dikenal, namun tingkat kedisukaannya tidak tinggi."
"Pada Muhaimin lebih kompleks karena selain tidak banyak dikenal, dia juga memiliki tingkat kedisukaan yang relatif masih kecil," jelas Saiful.
(*)
| Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
|
|---|
| Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
|
|---|
| Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
|
|---|
| Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
|
|---|
| Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
|
|---|
