Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

FX Rudy Blak-Blakan Pernah Ditawari Jokowi Posisi Wamen, Barter Sukseskan Gibran Jadi Wali Kota

Presiden Jokowi menawari jabatan ini melalui Gibran yang waktu itu akan segera dilantik setelah berhasil memenangkan pemilihan.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo blak-blakan bercerita pernah ditawari oleh Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Wakil Menteri PUPR setelah berhasil memenangkan Gibran Rakabuming Raka menjadi Wali Kota Solo.

Waktu itu Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kota Solo telah sepakat untuk mengusulkan Achmad Purnomo untuk menjadi Wali Kota Solo.

Namun, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan rekomendasi ke Gibran.

"Saya lebih mementingkan persahabatan dari pada sebuah jabatan. Contoh ketika saya diminta menjadi Wakil Menteri PUPR saya tolak. Karena saya lebih mementingkan persahabatan saya dengan Pak Pur dari pada sebuah jabatan menjadi Wakil Menteri," jelasnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (8/11/2023).

FX Rudy tidak ingin jabatan Wakil Menteri menjadi bentuk transaksi politik menyingkirkan Achmad Purnomo untuk mengajukan Gibran sebagai Wali Kota Solo.

Baca juga: Polisi Datangi Kantor PDIP Solo, FX Rudy: Membentuk Opini Masyarakat, Ada Intervensi Aparatur Negara

Baca juga: FX Rudy Sebut Urusan dengan Gibran Sudah Tutup Buku, Fokus Menangkan Ganjar-Mahfud

"Nanti Pak Pur akan menilai ternyata Rudy barter menjadikan Gibran Teguh Wali Kota dan Wakil Wali Kota," terangnya.

Presiden Jokowi menawari jabatan ini melalui Gibran yang waktu itu akan segera dilantik setelah berhasil memenangkan pemilihan.

"Sebelum dilantik 2020. Mas Gibran datang sendiri menegaskan mau ndak dilantik menjadi Wakil Menteri," jelasnya.

Waktu itu ia langsung menolak tawaran tersebut. Ia lebih memilih menjadi tukang las dari pada menjadi wakil menteri.

Ia tidak ingin membuat Achmad Purnomo kecewa yang kedua kali.

"Mboten mas. Saya bali dadi tukang las mawon. Saya lebih penting persahabatan dengan Pak Pur tidak putus dari pada saya menerima jabatan sebagai Wakil Menteri," katanya.

"Namun Pak Pur menilai saya bahwa saya mencalonkan Pak Pur Pak Teguh hanya basa-basi barter Gibran Pak Teguh karena saya pengen menjadi Wakil Menteri," jelasnya. 

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved