Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Cerita FX Rudy soal Tawaran Menteri Jokowi: Gibran Datang ke Loji Gandrung, Efek Menang Pilkada Solo

Tawaran mengisi jabatan tingkat kementerian pernah diterima FX Hadi Rudyatmo saat menjelang akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Istimewa
FX Hadi Rudyatmo bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin (26/12/2022). Keduanya pernah berpasangan, Jokowi Wali Kota Solo, FX Rudy sapaan akrabnya Wakil Wali Kota Solo. 

Tawaran mengisi posisi di kementerian yang didapatkan FX Rudy tidak hanya Wamen PUPR.

FX Rudy sempat mendapat tawaran untuk mengisi Menteri Sosial.

Kabar dirinya akan mengisi jabatan tersebut mencuat pertengahan Desember 2020.

Apalagi posisi tersebut saat itu tengah kosong pasca Juliari Batubara tersandung kasus korupsi bantuan sosial.

Nama FX Rudy bersanding dengan Tri Rismaharini yang saat itu masih menjabat Wali Kota Surabaya.

Baca juga: Beda Perasaan soal Polisi Patroli di Kantor Parpol: PDIP Nilai Diintervensi, Gerindra Beri Apresiasi

"Kemarin memang pernah ditawarin yang Mensos itu dan Wamen PUPR, tapi (saya) nggak mau," kata Rudy, kepada TribunSolo.com, di kediamannya, Selasa (30/8/2022). 

Penolakan itu bukan tanpa alasan. 

Rudy mengaku tawaran itu datang sebelum dirinya lengser sebagai Wali Kota Solo dan Gibran belum dilantik sebagai Wali Kota Solo. 

Dia tidak ingin ada dugaan barter jabatan setelah Gibran menjabat sebagai Wali Kota. 

 "Saya nggak mau dikira ada barter jabatan dengan Mas Gibran menjadi Wali Kota Solo dan saya menjadi menteri," kata Rudy. 

"Jangan sampai nanti saya dikatakan barter setelah pilkada. Saya nggak mau Pak Pur merasa, nanti kita dikira main-mainin Pak Pur," lanjutnya. 

Baca juga: Yenny Wahid Saingan dengan Khofifah di Jatim, Cak Imin Ingatkan AMIN Punya Mesin Politik Bernama PKB

Selain itu, penolakan jabatan sebagai menteri dilakukan Rudy karena tidak ingin mencoreng nama baik Presiden Jokowi

"Nanti dikira geng Solo, politik balas budi, katolikisasi. Nggak, jangan sampai Bapak (Jokowi) dinilai masyarakat seperti itu. Saya hanya menjaga nama beliau yang sudah baik, (jangan sampai) kena kotoran gara-gara saya," jelas Rudy. 

Lebih lanjut, Ketua DPC PDIP Kota Solo itu menegaskan tawaran menjadi menteri dua tahun silam itu benar adanya.

"Lho itu saya ditawari menjadi Wamen atau menteri," tegasnya. 

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved