Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Survei Prabowo-Gibran Teratas, Pengamat Sebut Ada Potensi Pilpres 2024 Berlangsung Satu Putaran

Menurut Qodari, terdapat tiga faktor kuat Prabowo-Gibran dapat mengalahkan para kompetitornya dengan sekali gebrakan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TribunManado.com
Tiga pasangan calon presiden-wakil presiden. Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin); Ganjar Pranowo-Mahfud MD; Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebut ada peluang Pilpres 2024 bakal berlangsung satu putaran.

M Qodari mrngungkapkan hal merujuk data survei terakhir, di mana tingkat elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melesat tajam.

Menurut Qodari, terdapat tiga faktor kuat Prabowo-Gibran dapat mengalahkan para kompetitornya dengan sekali gebrakan.

Baca juga: Megawati Cium Adanya Indikasi Kecurangan Pemilu 2024, TKN Prabowo-Gibran Minta Pembuktian

Faktor pertama, Qodari menyebut Prabowo secara individu memiliki tiga keunggulan dibanding capres lain, yakni dari sisi pengenalan, tingkat kesukaan serta alasan yang kuat masyarakat memilih Prabowo.

Tercatat, dalam survei Indo Barometer Prabowo memiliki tingkat pengenalan tertinggi sebesar 98,4 persen, Ganjar Pranowo 94 persen, Anies Baswedan 92,6 persen. 

Sementara tingkat kesukaan Prabowo juga masih yang teratas dengan angka 75,7 persen, Ganjar Pranowo 69,4 persen dan Anies Baswedan 65,1 persen.

Survei tersebut dielar pada 25-31 Oktober 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden, dengan margin of error sebesar + 2,79 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. 

Baca juga: Survei Elektabilitas Capres Cawapres : Prabowo-Gibran Naik, Anies-Cak Imin Terus Pepet Ganjar-Mahfud

“Walaupun kampanye belum mulai kan sebetulnya kita sudah punya data-data yang bisa dipakai buat memproyeksikan arah suara ke depan. Data yang pertama tentu saja keunggulan dari Pak Prabowo Subianto dilihat dari faktor tingkat pengenalan dari tingkat kesukaan itu beliau yang paling tinggi dibandingkan dengan calon presiden yang lain,” kata Qodari, kepada wartawan, Minggu (12/11/2023).

“Urutan tingkat kesukaan pada hari ini kalau di data Indo barometer itu kan Prabowo, Ganjar lalu kemudian Anies,” lanjutnya.

Qodari dalam alasan kedua menilai dari evaluasi beberapa aspek kepribadian dan aspek kemampuan, Prabowo lebih dominan.

“Nah evaluasi terhadap faktor kepribadian dan kemampuan ini salah satu variabel yang menentukan pilihan orang, kami pakai variabel ini bukan hanya di pilpres tetapi juga dalam survei-survei pilkada dan bisa menjadi faktor prediktor atau faktor penjelas yang kuat, yang baik,” ucap Qodari.

Keunggulan tiga, Qodari menyebut Prabowo secara individu dikenal sebagai sosok yang tegas dan berani, hal itu sesuai dengan alasan masyarakat menginginkan presiden tegas dan berani dengan skor tertinggi sebesar 25 persen.

"Kita lihat bahwa pada tahun 2024 ini alasan yang paling banyak untuk masyarakat Indonesia memilih itu adalah tegas dan berani, 25 persen," ujarnya.

Menurutnya, dalam Pilpres 2024 terdapat tren baru soal preferensi pemilih yang berbeda dengan Pilpres 2014 dan 2019 di mana saat itu masyarakat lebih dominan mendukung capres yang merakyat.

Di Pilpres 2024 ia menyebut masyarakat lebih menyukai capres yang tegas dan berani.

“Saya belajar dari Pilpres 2014-2019, waktu itu yang paling dominan aspek atau alasan orang memilih adalah merakyat dan tegas. Merakyat itu identiknya dengan Pak Jokowi dan tegas itu identik dengan Pak Prabowo. Jadi memang tegas itu dari dulu tidak geser tuh dari Pak Prabowo,” urai Qodari.

“Nah kenapa Pak Jokowi menang 2014-2019 karena yang menghendaki presiden merakyat itu lebih banyak daripada yang menghendaki presiden tegas. Sekarang ini kan ada tren baru pembalikan di mana justru mayoritas ingin pemimpin yang tegas. Jadi tiga variabel itu membuat Pak Prabowo ini menjadi unggul,” tambahnya.

Faktor kedua, Qodari mengatakan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran dari berbagai survei mengalami tren yang terus meroket meninggalkan dua kandidat pesaingnya.

“Kenapa berpotensi jadi satu putaran walaupun belum kampanye karena ternyata dengan cepat pasangan Prabowo Gibran ini jaraknya menjauh," ucapnya.

“Kita lihat tren suara survei-survei bulan Oktober lalu kemudian survei-survei bulan November. Selisih di survei Indo Barometer akhir Oktober sekitar 8 persen, sementara survei yang lebih belakangan bulan November seperti misalnya Populi itu kan selisihnya sudah 20 persen. Jadi ada tren melebar,” pungkas Qodari.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved