Pemilu 2024
Bincang-bincang dengan Mahfud MD, FX Rudy Tegaskan Wakil Presiden Bukan Ban Serep : Satu Paket
Menurut FX Rudy, presiden dan wakil presiden perlu berjalan beriringan untuk menentukan kebijakan terbaik untuk rakyatnya.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua DPC PDIP Kota Solo bertemu dengan Cawapres PDIP Mahfud MD di Hotel Alana Selasa (14/11/2023) sebelum bertolak ke Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut ia menegaskan bahwa seorang wakil bukan ban serep seperti yang diasumsikan banyak orang.
"Wakil bukan ban serep. Namun juga dibagi tugasnya untuk pemberantasan korupsi, penegakan hukum, itu yang tadi kita obrolin. Satu paket presiden dan wakil presiden," tuturnya saat ditemui di kediamannya.
Menurutnya, presiden dan wakil presiden perlu berjalan beriringan untuk menentukan kebijakan terbaik untuk rakyatnya.
"Kalau membicarakan apa pun ya harus berdua. Kita sebagai petugas partai bersama memperjuangkan kesejahteraan rakyat," ungkapnya.
Ia menyampaikan hal ini untuk menjawab kekhawatiran masyarakat bahwa seorang wakil presiden hanya dibutuhkan di kala presiden berhalangan menghadiri suatu acara.
Baca juga: Ketemu Mahfud MD, FX Rudy Beberkan Sudah Setahun Lebih Tak Komunikasi Lagi dengan Presiden Jokowi
Baca juga: Bobby Diusulkan Dipecat dari PDIP, FX Rudy Paparkan Bedanya dengan Gibran di Solo
"Masyarakat ada yang kekhawatiran mungkin saya menyampaikan. Saya pernah mengalami jadi wakil wali kota. Presiden wakil presiden itu satu paket," terangnya.
Justru menurutnya mengurusi rakyat di republik ini butuh dua orang yang memikirkan nasib mereka.
Masing-masing saling melengkapi untuk menghasilkan keputusan terbaik.
"Mengurus Republik Indonesia yang jumlah penduduknya 270 juta jiwa kurang lebih. Saya kalau ada kekhawatiran dari masyarakat ini dijawab sudah," jelasnya.
Ia pun bercerita bagaimana dulu ia menjadi wakil dari Wali Kota Solo 2005-2012 Joko Widodo.
Ia dan Jokowi sama-sama memikirkan kesejahteraan rakyat Kota Solo.
"Cerita jadi wakil dulu bagaimana. Dulu Pak Jokowi mau jadi wali kota kita sampaikan kenapa mau jadi wali kota. Disana tidak ada tempat untuk mencari duit. Tidak ada mencari jabatan yang ada pelayanan. Wali Kota dan Wakil Wali kota untuk meraih kesejahteraan rakyat bukan untuk kesejahteraan kelompok," tuturnya.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.