Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Kata Gemoy Dinilai Sebagai Rasa Kagum Milenial dan Gen Z pada Kepemimpinan Prabowo, Lahir Organik

Kata gemoy sendiri merupakan bahasa kekinian untuk menggantikan kata ‘gemas’ pada objek yang menggemaskan.

Istimewa
Citra Prabowo Gemoy Lahir Secara Organik, Pengamat: Rasa Kagum Milenial dan Gen Z pada Kepemimpinan Prabowo 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Istilah ‘Gemoy’ kini menjadi kata yang menempel kuat pada sosok calon presiden (capres) nomor urut dua Prabowo Subianto. Setiap melihat sosok Prabowo, kata Gemoy ini selalu keluar dari mulut orang, terutama kalangan milenial dan generasi Z (Gen Z).

Kata gemoy sendiri merupakan bahasa kekinian untuk menggantikan kata ‘gemas’ pada objek yang menggemaskan.

Istilah Gemoy sendiri disematkan ke Prabowo Subianto oleh netizen Indonesia saat melihat Prabowo berjoget ala penari hingga kemudian gaya joget Prabowo disebut sebagai ‘joget gemoy'.

Baca juga: Prabowo-Gibran Lanjutkan Hilirisasi Ala Jokowi, BRIN Beri Dukungan: Wujudkan Indonesia Emas 2045

Analis politik dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Toto Izul Fatah mengatakan, istilah Gemoy tersebut lahir secara organik dari kalangan para pemilih muda kepada Prabowo.

Menurutnya, generasi muda tertarik dengan gaya kepemimpinan ketua umum Partai Gerindra itu yang dianggap memiliki jiwa pemaaf dan menjadi sosok yang merangkul semua kalangan.

Bahkan, sikap tidak pendendam kepada orang-orang yang mengkhianatinya menunjukkan ketulusannya.

"Prabowo tampak lebih tulus berjuang. Dia tidak pernah menyerang,” kata Toto, dikutip Senin (27/11/2023).

Dikatakan Toto, ketulusan Prabowo itu juga terlihat dari berbagai serangan negatif hingga dirinya difitnah oleh lawan politiknya tidak membuat Prabowo marah atau melawan.

Hal ini membuat kecintaan kelompok milenial dan Gen Z terus meningkat kepadanya.

Baca juga: Prabowo Subianto Ingin Turunkan Pajak Pendidikan, DPR RI Beri Dukungan: Ringankan Beban Orang Tua

“Saat diserang, dia (Prabowo, red) lebih memilih diam ketimbang melayani serangan, termasuk fitnah," ucapnya.

Diungkapkan Direktur eksekutif Citra Komunikasi LSI itu, sikap Prabowo Subianto yang terus tenang dan tidak membalas fitnah orang ini mengindikasikan dirinya sedang menerapkan jurus komunikasi profetik.

"Dari sisi ini, saya melihat Prabowo itu sebenarnya sedang mengamalkan jurus komunikasi profetik,” jelasnya.

Dijelaskan Toto, sifat tidak pendendam dan ‘joget gemoy’ ini memunculkan pesan bahwa Prabowo tidak mempedulikan berbagai serangan negatif, baik hinaan, cacian, maupun fitnah. Hingga spirit nilai-nilai nabi sedang dipraktikkan oleh Prabowo Subianto.

"Ini, kan, jelas pesan moral para nabi kepada umatnya agar kita selalu sabar, kuat, dan tahan menghadapi berbagai bentuk serangan seperti tadi, termasuk dalam konteks pertarungan politik," jelas Toto.

Lebih jauh Toto mengatakan kebiasaan Prabowo Subianto berjoget gemoy juga menunjukkan kecerdasan Prabowo dalam menanggapi serangan.

Baca juga: Gibran Ingin Santri Tak Hanya Pintar Mengaji, tapi Juga Paham Coding hingga Wirausaha

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved