Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Megawati Sentil Sosok Penguasa yang Bertindak seperti Orde Baru, Minta Segera Insaf

Megawati bahkan menyebut penguasa saat ini sudah bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tiba di Arena Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa di Hall B3-C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali menyampaikan kritiknya kepada penguasa dalam sebuah pidato.

Megawati bahkan menyebut penguasa saat ini sudah bertindak seperti penguasa di masa Orde Baru.

Sontak saja, ucapan Megawati ini sempat membuat heboh suasana Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud MD yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JI Expo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).

Baca juga: Beda Pendapat Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan soal Proyek IKN, Gibran Cuma Jawan Singkat

"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu sudah jengkel, tahu enggak? Kenapa, republik ini penuh pengorbanan, tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" kata Megawati.

Ribuan relawan pendukung Ganjar-Mahfud MD yang mengikuti acara lantas menyambut pernyataan Megawati dengan riuh.

Bahkan beberapa dari mereka berdiri dari kursi lalu meneriakkan kata "lawan" dengan berulang-ulang.

Megawati menjawab sorak sorai peserta acara dengan meneriakkan seruan untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud dalam satu putaran.

Baca juga: Pria Bawa Satu Gerobak Penuh Tulisan untuk Megawati di Solo, Polisi Serahkan ke Satpol PP

"Benar tidak, benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran!" teriak Megawati.

Dalam momen itu, Megawati juga menyinggung aksi-aksi intimidatif yang dilakukan sejumlah pihak menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

"Bayangin, mengintimidasi, dia itu siapa sih? Kalau dia berani, loh kenapa saya enggak boleh. Kamu mesti lihat perundangannya, kamu sebagai apa, bolehkah kamu menekan rakyat?" Kata Megawati.

Dirinya juga mempertanyakan dasar intimidasi yang dilakukan, sebab Megawati menilai tidak boleh ada pihak-pihak yang bisa memerintah rakyat tanpa melalui peraturan perundang-undangan.

Presiden kelima Republik Indonesia ini juga mengaku jengkel karena praktik intimidasi tersebut.

Menurutnya praktik intimidasi membuktikan seolah-olah ingin mengulangi apa yang pernah terjadi pada masa Orde Baru.

Baca juga: Ketua TPN Ganjar-Mahfud Sebut Demokrasi Sedang tak Baik-baik Saja, Minta Semua Relawan Kawal Pemilu

Megawati kemudian mengungkit pengalamannya yang berkali-kali diinterogasi oleh aparat kepolisian dan kejaksaan semasa pemerintahan Presiden kedua RI, Soeharto.

Menurutnya, masa-masa seperti itu tidak boleh terulang lagi dan meminta agar perbuatan intimidatif harus segera dihentikan.

"Eh, jangan deh sekarang mulai lagi selagi saya masih hidup lho. Sudah, berhenti deh bapak bapak yang saya sindiri ini, insaf!" kata Megawati.

Megawati lalu mengajak semua pendukung Ganjar-Mahfud agar tidak gentar untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud.

Ia mengingatkan bahwa aparat-aparat yang menghalangi pun sesungguhnya adalah rakyat Indonesia juga.

"Kita jalan terus kampanye, kita siap kalau ada yang dicurangi. Kalau tidak boleh umpamanya lapangannya, kalau itu namanya kultur Orde Baru yang ibu alami pada waktu dulu," ujar Megawati.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved