Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Bertemu Gibran, Gus Miftah : Tugas Saya Komunikasi dengan Para Kiai, Punya Gerakan Kiai Kampung

Gus Miftah menyambangi calon wakil presiden nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Rabu (29/11/2023).

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman, ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (29/11/2023). 

"Kiai kampung itu seperti tentara angkatan darat bagian infanteri," jelas dia.

"Menjadi garda terdepan untuk menjaga keberlangsungan aqidah ahlussunnah wal jamaah," imbuhnya.

Menurutnya, doa mereka akan dikabulkan sehingga penting memberi perhatian lebih kepada kyai kampung ini.

"Saya merasa doa mereka lebih mustajabah karena orang ikhlas dan sangat kompeten serta urgent di masyarakat. Sekarang kita amplifikasi lebih besar," tuturnya.

Hanya saja, ia tidak ingin para kiai lampung hanya dimanfaatkan untuk menggalang dukungan.

Mereka akan terus berperan dalam penerapan kebijakan pemerintah.

"Saya tidak mau mereka dimanfaatkan untuk sekadar hajatan pilpres pileg macam-macam. Kita buat kepengurusan ini supaya bisa menjaga," terang dia.

"Hajat ini tidak hanya kampanye berakhir tapi seterusnya," imbuhnya.

Baca juga: Kata Panitia soal Gibran Batal Hadiri Silaturahmi 1.000 Kiai Kampung di Boyolali 

Ia pun menolak bahwa anggapan kiai tidak boleh berpolitik.

Menurutnya, dalam sejarah, pemimpin besar selalu dikawal oleh kiai dalam mengayomi masyarakat.

"Sejarah pemimpin besar di Indonesia dikawal sama kiai. Joko Tingkir menjadi Sultan Hadiwijoyo berhasil karena dikawal Sunan Kalijaga. Raden Patah dikawal sama Wali Songo. Pak Jokowi dikawal sama kiai. Ke depannya Mas Prabowo Mas Gibran juga begitu," jelasnya.

Menurutnya, justru keliru jika kiai hanya dilibatkan dalam urusan mengaji saja.

Ini merupakan upaya orang fasik menjauhkan kiai dari perannya dalam negara.

"Jadi kalau ada yang mengatakan kiai nggak usah berpolitik ngurusi ngaji saja ini salah," ucap dia.

"Ini bahasa yang sengaja disampaikan sama orang fasik supaya orang fasik bisa dekat orang politik," imbuhnya.

Baca juga: Pengamat Soroti Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Cara Cerdas Bantu Keluarga Tak Mampu

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved