Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Ganjar Pranowo Buka Suara Soal Kampanyenya yang Dinilai Membosankan: Saya Lebih Suka Mengedukasi

Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya enggan mengikuti cara-cara yang menggiring opini masyarakat hanya dengan jargon tertentu.

Tangkapan Layar YouTube KompasTV
Pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Gakkumdu) yang diadakan oleh Bawaslu RI, Senin (27/11/2023). 

TRIBUNSOLO.COM - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo buka suara soal kampanyenya dan calon wakil presiden, Mahfud MD yang dinilai membosankan dibanding pasangan calon presiden dan wakil presiden yang lain.

Dilansir dari Kompas.com, Ganjar Pranowo menegaskan bahwa dirinya enggan mengikuti cara-cara yang menggiring opini masyarakat hanya dengan jargon tertentu.

Baca juga: Target Suara di Solo : Anies-Cak Imin 40 Persen, Prabowo-Gibran 75 Persen, Ganjar-Mahfud 85 Persen

"Itulah perbedaan saya dengan mereka, karena kami berdiskusi seperti ini antusiasmenya ada. Dan saya tidak mau menggiring anak-anak muda dengan satu jargon, hanya dengan satu gaya," kata Ganjar ditemui di Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023) sore.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengeklaim, gaya komunikasinya lebih mendorong pada edukasi, atau bukan pada jargon.

"Mungkin orang akan mengatakan itu membosankan, tapi kalau saya melihat antusiasme orang sedemikian banyak untuk bertanya sampai waktunya enggak ada. Jadi saya lebih suka mengedukasi," ucap dia.

Ganjar mengakui bahwa trik-trik mengemas diri atau kerap dikenal istilah "gimmick" memang salah satu hal penting bagi yang menyukai hal tersebut. 

Namun, menurut dia, bukan berarti gimmick harus terus dilakukan pada setiap gaya komunikasi kepada masyarakat.

"Tapi nanti kalau gimmick-gimmick banget diketawain. Saya lihat ada anak muda yang mengatakan, 'Kami cerdas, kami juga bisa analisis kok', jadi ada cara yang lebih edukatif. Saya pilih jalur itu," ucap politikus PDI-P ini.

Baca juga: Bertemu Gibran, Gus Miftah : Tugas Saya Komunikasi dengan Para Kiai, Punya Gerakan Kiai Kampung

Diberitakan sebelumnya, strategi dan gaya kampanye capres-cawapres nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dinilai masih belum bisa mengimbangi 2 rivalnya dan menjadi salah satu alasan mengapa Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI-P) hendak membuka komunikasi dengan kubu Koalisi Persatuan untuk Perubahan (KPP).

KPP mengusung capres-cawapres nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

"Ganjar-Mahfud belum mampu mensinkronisasikan strategi dan gaya kampanye yang ngepop, sebagaimana 'Amin' yang mampu menggaet segmen pemilih religius dengan tagline-nya, dan 'Goyang Gemoy' ala Prabowo yang menyasar segmen Gen Z dan milenial," kata Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro saat dihubungi pada Minggu (26/11/2023).

Menurut Agung, tim pemenangan Ganjar-Mahfud yang bernomor urut 03 mesti mencari formula buat mendongkrak strategi kampanye demi menggalang dukungan dan suara karena simbol-simbol yang digunakan saat ini dinilai masih kurang menjangkau benak pemilih.

(Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved