Pemilu 2024

Megawati Sindir Penguasa Berperilaku Orba, Nusron Wahid Ingatkan PDIP Partai yang Paling Berkuasa

Menurut Nusron Wahid pernyataan Megawati itu tak mendasar, sebab sistem seperti orde baru hanya terjadi jika adanya pembungkaman suara.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tiba di Arena Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Relawan Ganjar-Mahfud se-Pulau Jawa di Hall B3-C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid bertanya-tanya siapa sosok penguasa baru berperilaku seperti orde baru yang dimaksud Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Menurut Nusron Wahid pernyataan Megawati itu tak mendasar, sebab sistem seperti orde baru hanya terjadi jika adanya pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat.

Sedangkan di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini kebebasan bicara masih punya tempat dan keleluasaan.

Baca juga: Sebut Ganjar dan Gibran Minim Prestasi, PKS Solo Yakin Bisa Raup 40 Persen Suara untuk Anies

Fakta itu membuktikan jika pemerintahan Jokowi tetap demokratis.

"Seperti itu sudah pasti ditangkap. Tapi hari ini kebebasan berbicara diberi hak dan keleluasaan ini menandakan pemerintahan Pak Jokowi sangat demokratis. Bahkan Pak Jokowi dihina tidak ada yang dipenjarakan," kata Nusron kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

Nusron Wahid lantas menuding partai yang berkuasa saat ini, punya banyak kursi di DPR dan menteri terbanyak di kabinet.

Ketua DPP Partai Golkar ini menilai, perilaku orba mungkin terjadi jika instrumen negara dipakai untuk menakuti rakyat atau pihak lain.

"Pihak yang punya instrumen adalah partai yang mempunyai banyak menteri yang portofolionya digunakan untuk mendukung pasangan tertentu. Jangan karena Pak Jokowi tidak mau dijadikan alat dan petugas partai mereka kemudian menuduh ada perilaku orba dan lain sebagainya," katanya.

Baca juga: Kata Panitia soal Gibran Batal Hadiri Silaturahmi 1.000 Kiai Kampung di Boyolali 

Ia kemudian menyinggung soal penggunaan instrumen negara seperti pada zaman orba.

Dia mencontohkan ada fenomena para pendamping desa menakuti pemerintah desa dan mengarahkan mereka memilih pasangan tertentu.

"Jadi sebenarnya yang menerapkan orba itu siapa? Menterinya siapa? Dari partai mana?" kata Nusron.

Respons Istana

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menuturkan siapa pun boleh mengutarakan pendapatnya karena Indonesia adalah negara demokrasi.

Menurutnya pernyataan Megawati tersebut salah satu dari cermin negara demokrasi.

"(Indonesia) Itu negara demokrasi ya. Semua orang bisa berpendapat, membuat penilaian," kata Ari di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta Pusat, Selasa (28/11/2023).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved