Temukan ASN Boyolali Tak Netral di Pemilu 2024? Laporkan ke Satgas, Bakal Ditindak

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tribunners melihat aparatur sipil negara (ASN) di Boyolali mendukung salah satu Capres-Cawapres, atau Caleg?

Laporkan saja ke Satuan tugas (Satgas) Internal Netralitas ASN Boyolali.

Ya, di Boyolali sudah terbentuk Satgas untuk menangani netralitas bagi ASN pada 24 November 2023

Sekretariatnya ada di Kantor Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Boyolali.

Satgas inilah yang akan memantau, mengawasi hingga memberikan pembinaan kepada ASN yang kaitannya dengan netralitas.

Jika ada ASN yang bermain politik, baik dari laporan masyarakat atau pemantauan di media sosial, satgas yang akan melakukan pengecekkan.

Untuk memastikan kebenarannya, satgas juga akan melakukan klarifikasi lalu dilakukan pengujian.

Hasilnya akan dilaporkan ke bupati, Komisi ASN dan BKP2D.

Baca juga: Buntut Rekaman Dugaan Pengarahan Dukungan Caleg, Bawaslu Boyolali Minta Klarifikasi Kades Jerukan

Baca juga: Reaksi Camat Juwangi Boyolali soal Viralnya Rekaman Suara Kades Diduga Arahkan Dukungan

"Catatan itu akan dilaporkan satgas ke bupati, KASN dan BKP2D terkait pemberian sanksi dan lainnya. Apakah masuk pelanggaran kode etik, ataupun yang lainnya," kata Sekda Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, Kamis (29/11/2023).

Selain Satgas, untuk memastikan netralitas, ASN di Boyolali juga sudah berikrar.

Dia pun yang memimpin sendiri ikrar itu saat upacara HUT Korpri ke-52 di Alun-alun Kidul, Kompleks Perkantoran Boyolali.

"ASN harus netral. Itu sesuatu yang tidak bisa diganggu gugat, harus mau dan tidak mau wajib dilaksanakan oleh semua ASN," tegas Wiwis.

Posisi ASN tetap netral dengan kinerja utamanya berakhlak.

ASN berorientasi pada nilai-nilai pelayanan publik, akuntabilitas, kompetitif, adaptif dan kolaboratif.

Selain itu, juga mendukung program pemerintah, yakni dalam menyukseskan pemilu dan pemilihan 2024.