Kata Warga & Abdi Dalem Keraton Solo soal Penggerebekan di Palur, Ada Masalah Jemuran & Pasang CCTV

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Abdi dalem Keraton Solo berinisial D mengaku ada sejumlah masalah yang melibatkan DPS dengan warga sekitar di salah RT kawasan Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sebelum video penggerebekan warga viral.

Dia menjelaskan masalah itu bermula dari DPS yang mengeluh keberatan dengan keberadaan jemuran dan garasi milik warga.

Perempuan asal Blitar, Jawa Timur itu menilai jemuran dan garasi itu menganggu akses jalan umum.

Keluhan itu sudah dibicarakan sampai tingkat kelurahan dan kecematan. 

"Tapi sampai sekarang belum dibongkar, padahal itu jalan umum dan ada sertifikatnya," ujar dia saat dihubungi TribunSolo.com, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Penjelasan D, Abdi Dalem Keraton Solo soal Digerebek Warga Palur : Tidak Benar Kumpul Kebo

Tidak sampai di situ, D mengaku warga setempat sempat mendatangi rumah DPS. 

Itu terjadi saat dirinya menitipkan mobil di rumah DPS beberapa waktu lalu. 

Mobil itu dititipkan karena D sedang ada urusan di luar kota. 

Warga mendatangi rumah DPS karena mengira D berada di dalam.

"Rumahnya diketuk-ketuk warga dikira saya ada di dalam. Saya klarifikasi ke Pak Lurah dan sudah selesai," ujar dia.

"Tapi ternyata ada warga yang menganggap itu belum kelar sampai sekarang," tambahnya.

Baca juga: Kata Warga soal Penggerebekan Oknum Abdi Dalem Keraton Solo : Sudah Diperingatkan 5 Bulan Terakhir

Tidak sampai di situ, D mengaku problem lain mencuat beberapa waktu setelahnya. 

DPS dimintai iuran untuk pembuatan talud yang dipungut dari kas RT sebesar Rp 6 juta.

D kemudian coba mengecek proyek pembuatan talud itu.