Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Abdi Dalem Keraton Solo Digerebek Warga

Kata Warga soal Penggerebekan Oknum Abdi Dalem Keraton Solo : Sudah Diperingatkan 5 Bulan Terakhir

Warga di salah satu RT di Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo resah dengan aksi yang dilakukan oknum abdi dalem Keraton Solo.

|
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Andreas Chris
Lokasi penggrebekan pasangan diduga kumpul kebo di Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo pada Jumat (1/12/2023) siang. Pelaku yang digerebekan merupakan oknum abdi dalem Keraton Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Warga di salah satu RT di Kelurahan Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo resah dengan aksi yang dilakukan oknum abdi dalem Keraton Solo berinsial D. 

Mereka resah dengan hubungan yang dijalin antara D dengan seorang perempuan berinisial DPS.

D dan DPS, diduga warga, melakukan kumpul kebo. 

Warga setempat, Sudioto mengatakan warga tidak mengetahui pasti hubungan D dan DPS.

Warga sudah coba untuk menanyakan langsung kepada keduanya namun berujung tidak pasti. 

Baca juga: Viral, Video Oknum Abdi Dalem Keraton Solo Digerebek Warga di Palur Sukoharjo, Diduga Kumpul Kebo

"Kalau ditanya dia malah mengancam warga dengan dalih hukum dan sebagainya," ucap dia, Jumat (1/12/2023).

"Karena sudah resah akhirnya warga menggerebek pelaku," tambahnya.

Penggerebekan warga terhadap oknum abdi dalem Keraton Solo itu dilakukan pada siang tadi.

Selain Sudioto, warga lain, Linggar juga resah dengan kelakukan dan hubungan D dan DPS.

Linggar menuturkan D merasa terganggu saat dirinya memasang CCTV. 

Baca juga: Identitas Korban Kecelakaan Maut Kebakkramat Karanganyar : Warga Mojolaban Sukoharjo

Padahal pemasangan CCTV itu untuk keamanan jalan. 

"Pelaku (D) sering resek dan bikin masalah dengan warga sekitar sini mas. Contoh jemuran baju di luar saja dipermasalahkan," ungkap dia.

"Termasuk saya pasang CCTV untuk keamanan jalan malah dibilang mengganggu. Intinya banyak masalah," sambungnya.

Linggar menambahkan bahwa sebenarnya warga sekitar telah memperingatkan keduanya.

"Sudah sekitar lima bulan ini," ucap dia.

"Jadi pelaku bisa sampai tiga kali sehari datang ke rumah perempuan dengan kondisi pintu tertutup,".

"Warga lama-lama resah," imbuhnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved