Pasokan Listrik Pasar Gedhe Klaten Sebagian Ditopang PLTS, Biaya Listrik Bisa Hemat 40 Persen

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana 

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Pasar Gedhe di Kabupaten Klaten kini telah menjadi pasar semi modern usai dilakukan renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).

Ditambah pasar ini kini dilengkapi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Adanya PLTS menjadikan Pasar Gedhe sebagai bangunan yang telah menerapkan konsep green building, atau bangunan gedung hijau (BGH).

Pasar Gedhe baru saja diresmikan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani, pada hari Senin (4/12/2023).

Di dalam pasar, terdapat setidaknya 8 unit ekskavator dan travelator.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kabupaten Klaten, Anang Widjatmoko mengungkapkan, kalau biaya pemakaian listrik memiliki dampak signifikan.

"Cukup signifikan ya (pemakaian), untuk mengcover listrik," ujar Anang saat dikonfirmasi TribunSolo.com, Rabu (6/12/2023).

Anang mengatakan, dengan adanya PLTS, pihaknya memaksimalkan listrik di pasar saat jam operasional.

Baca juga: Jadi Pasar Tercanggih Se-Indonesia, Bupati Sri Mulyani Promosikan Pasar Gedhe Klaten ke Masyarakat

Dikarenakan tenaga PLTS saat ini belum memiliki baterai penyimpanan.

"Karena operasionalnya (PLTS) pada siang hari, hingga jam 17.00 WIB sore," ucapnya.

Listrik PLTS sendiri dimanfaatkan untuk beberapa alat yang memerlukan listrik, selain travelator dan ekskavator.

"Jadi listrik untuk penerangan. Kalau travelator tidak bisa, masih memakai listrik PLN," paparnya.

"Cuma dari lampu, kulkas, komputer, ac, masih bisa ditopang (PLTS)," imbuhnya.

Selama beroperasi 4 bulan, kebutuhan biaya listrik tidak sama dengan yang dianggarkan diawal.