Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Temuan Kerangka Manusia di Wonogiri

Cara Sarmo, Pembunuh Berantai di Wonogiri Kelabuhi Polisi, Hilangkan Barang Bukti dengan Dibakar

Usaha Sarmo dalam menghilangkan barang bukti itu cukup menyulitkan Polisi. Terbukti Sarmo bisa menyembunyikan perbuatannya sampai tahunan.

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Lokasi penggergajian kayu milik Sarmo yang menjadi tempat penemuan kerangka manusia. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Sarmo (35) pembunuh berantai di Wonogiri yang menghabisi dua nyawa dengan apotas memiliki cara tersendiri dalam menyembunyikan kejahatannya.

Warga Kecamatan Girimarto itu, diketahui membunuh Agung Santosa warga Kecamatan Trucuk, Klaten yang dilaporkan pada 2021 lalu dan Sunaryo warga Kelurahan/Kecamatan Jatipurno yang dilaporkan hilang pada tahun 2022.

Selama tahunan, aksi Sarmo menyulitkan Polisi untuk membuktikan kejahatannya.

Sebab aksinya baru terungkap dan jasad korban dari kejahatannya tinggal kerangka.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo menyebut Sarmo selalu berupaya menghilangkan barang bukti.

"Itu kan berusaha terus. Misalnya ada yang dibakar (tulang korban). Harapannya dia (Sarmo) kan biar tidak ketemu," kata dia, Senin (11/12/2023).

Usaha Sarmo dalam menghilangkan barang bukti itu cukup menyulitkan Polisi.

Terbukti Sarmo bertahun menyembunyikan perbuatannya sebelum akhirnya Polisi mengungkap kasus ini.

"Meski bukti berusaha dihilangkan, kita akhirnya menemukan juga. Misalnya sisa-sisa (tulang) yang digali," jelasnya.

Menurutnya, pihaknya terus melakukan pendalaman atas kasus pembunuhan berantai ini.

Baca juga: Pamit Terakhir Sunaryo, Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Usai Salat Tarawih

Baca juga: 5 Fakta Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Pelaku 3 Bulan Tidur di Atas Jasad Korban

Selain itu, polisi juga menyiapkan agar kasus ini bisa segera dilimpahkan ke Kejaksaan.

"Saat ini masih pendalaman. Masih dilakukan pemeriksaan intensif sambil dilakukan pelengkapan berkas," kata Anom.

Sementara itu, Sarmo mengakui bahwa dirinya takut usai melakukan pembunuhan itu.

Berbagai cara dia lakukan untuk menghilangkan barang bukti.

Salah satunya dengan membakar jasad Sunaryo.

"Yang namanya membunuh sudah pasti takut," aku Sarmo saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).

Sarmo mengaku baru dua orang yang selama ini dia bunuh.

Tidak ada orang lain yang menjadi korban pembunuhannya.

"Setiap diinterogasi saya tidak mengaku. Sekecil apapun barang bukti selalu berusaha saya hilangkan," ujarnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved