Strategi Anies-Cak Imin Kuasai Kandang Banteng, Targetkan Menang 51 Persen Suara di Jateng

TRIBUNSOLO.COM - Tim Nasional Pemenangan (Timnas) Anies-Muhaimin menargetkan bisa merap suara 51 persen di Jawa Tengah yang dikenal sebagai kandang banteng.

Kandang banteng adalah istilah yang merujuk pada basis pendukung terbesar PDI Perjuangan (PDIP).

Co-Kapten Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Sudirman Said, menargetkan angka tinggi terhadap relawan yang membina setiap Posko TPS Gerakan Rakyat di Jawa Tengah.

Baca juga: Tak Lagi Merah, Jokowi Pakai Dasi Kuning saat Pergi ke Jepang, Istana Ungkap Alasannya

"Kita mengatakan, kalau kita mau menang ya 51 persen dari (jumlah suara di) TPS harus kita dapatkan," ujar Sudirman saat ditemui di kediamannya di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (15/12/2023) malam.

Sudirman melanjutkan, Timnas Anies-Muhaimin akan terus membangun Posko TPS Gerakan Rakyat di seluruh Indonesia.

Saat ini relawan Posko TPS Gerakan Rakyat sudah tersebar di seluruh provinsi, dan mencakup 80 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Nantinya sebanyak 10 relawan yang ditargetkan menggaet 10 keluarga setiap 1 relawan untuk memilih Anies akan mengisi tiap posko.

Baca juga: Ingat PKB Pernah Vokal Bubarkan FPI, Habib Rizieq Masih Pikir-pikir Dukung Anies-Cak Imin

"Setiap 1 penggerak mendapatkan 10 keluarga, terus seperti multilevel marketing," tuturnya.

Timnas AMIN pun meyakini pulau Jawa sebagai kunci kemenangan.

Oleh karenanya, Sudirman menyebut Posko TPS Gerakan Rakyat akan mencakup 80 persen dari TPS yang ada.

Khusus untuk Jawa Tengah, calon gubernur Jawa Tengah pada Pilgub 2019 ini menargetkan 100 persen pembangunan Posko TPS Gerakan Rakyat.

"Rasanya (untuk Jawa Tengah) bisa 100 persen," tuturnya.

Baca juga: Sebelum ke Kalimantan, Gibran Hadiri Konser di Benteng Vastenburg Solo, Ada Gus Miftah Hingga Giring

Sudirman Said menjelaskan, Posko TPS Gerakan Rakyat tersebut merupakan basis gerakan relawan untuk memenangkan Anies-Muhaimin.

Relawan tidak hanya bertugas mengajak memilih.

Namun, mereka juga ditugaskan menjadi pemantau penyelenggara Pemilu.

"Sebagian dari mereka sudah mulai dilatih menjadi saksi, apakah itu saksi dalam TPS maupun di luar," katanya.

(*)