Pemilu 2024
TKN Ganjar Tak Lagi Kritisi Presiden, Kini Klaim Sebagai Penerus Jokowi Saingan dengan TPN Prabowo
Padahal sebelumnya, kubu TPN Ganjar-Mahfud yang dimotori para politisi PDIP sepertinya hendak menjauh dari kesan dekat dengan Jokowi.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
"Itu Pak Prabowo tampil pada jati dirinya yang selama ini mencoba dipoles dengan gemoy. Tetapi debat telah mengembalikan suatu karakter asli dari Pak Prabowo. Sehingga Pak Prabowo bukanlah Pak Jokowi,” katanya.
B. TKN Prabowo-Gibran Juga Klaim Penerus Jokowi
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang juga petinggi Partai Golkar, Nusron Wahid, menyebut hanya Prabowo-Gibran yang bisa menjadi penerus kepemimpinan Presiden Jokowi.
Hal ini membantah pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan Presiden Jokowi membantu pemenangan Ganjar.
"Tidak hanya Pak Prabowo. Pak Anies dan Pak Ganjar juga bukan Pak Jokowi. Karena tidak mungkin ada Jokowi kembar. Tapi bisa dipastikan bahwa Pak Prabowo adalah penerus Pak Jokowi, satu-satunya paslon yang berkomitmen melanjutkan kebijakan dan program Pak Presiden Jokowi," kata Nusron kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Prabowo Yakin 100 Persen dengan Kemampuan Cawapresnya, Gibran Disebut Bakal Beri Kejutan saat Debat
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan komitmen itu dapat terlihat dari visi dan misi Prabowo dan Gibran.
“Kita berkomitmen melanjutkan semua program yang bermanfaat bagi masyarakat, mulai dari KIS (Kartu Indonesia Sehat), KIP (Kartu Indonesia Pintar), KIP Kuliah, PKH (Program Keluarga Harapan), bantuan sosial, semua akan dilanjutkan dan ditingkatkan."
"Ini kemudian ditambah dengan Program Makan Siang dan Susu Gratis serta Bantuan Gizi,” katanya.
Terkait dengan pernyataan Hasto yang menyebut Presiden Jokowi di belakang Ganjar, kata Nusron, keduanya sangat berbeda.
Sebab, Presiden Jokowi tak bersedia menjadi petugas partai seperti Ganjar.
“Sudah pasti beda antara Mas Ganjar dengan Pak Pak Jokowi. Karena Pak Jokowi menjabat Presiden tidak bersedia menjadi petugas partai. Sementara Mas Ganjar baru dicalonkan sudah menyatakan diri siap jadi petugas partai."
"Mungkin itu juga sebabnya Pak Jokowi mendorong Prabowo-Gibran, karena tak cocok dengan konsep Presiden dijadikan alat dan petugas partai politik,” katanya.
Meski begitu, kata Nusron, dirinya tak mempermasalahkan bila Presiden Jokowi diklaim oleh Hasto mendukung Ganjar di pesta demokrasi.
“Silakan saja kalau Pak Hasto mau klaim bahwa Pak Jokowi di belakang Mas Ganjar. Tapi di sini (Prabowo-Gibran) jelas adalah fakta, bukan klaim. Itu terlihat dari visi, misi, dan program. Apalagi kita disini bersama Mas Gibran,” katanya.
“Dalam peristiwa hampir dua bulan ini sudah kelihatan. Siapa yang tegak lurus, dan siapa yang justru menyudutkan dan tak henti-hentinya menyerang Pak Jokowi. Masyarakat sudah cerdas,” ujarnya.
Ia mengimbau agar masyarakat Indonesia tak terpecah belah dalam menghadapi Pilpres 2024. Sebab, namanya pesta itu harus dibawa riang gembira.
“Kembali lagi ke Gemoy, Mas Bowo ini memang gemoy dan lincah. Pemilu harus dibawa riang gembira karena ini pesta rakyat. Asyik kan,” katanya.
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.