Pemilu 2024
Dana Kampanye Kalah dari Prabowo-Gibran, TPN Ganjar-Mahfud Sebut Uang Bukan Penentu Kemenangan
Arsjad Rasjid pun memuji semangat gotong-royong serta kebersamaan para pendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid menanggapi soal perbedaan dana awal kampanye tiga calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
Arsjad Rasjid pun memuji semangat gotong-royong serta kebersamaan para pendukung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, daalam mendanai kegiatan kampanye Pilpres 2024.
Untuk informasi, dari laporan Komisi Pemilihan Umum (KPU), paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung partai politik PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo menyiapkan dana awal kampanye sebesar Rp 23,3 miliar.
Baca juga: Supeltas di Sukoharjo Temukan Bungkus Plastik di Simpang Tiga Sidan, Ternyata Isinya Uang Segepok
Adapun sumber dana awal kampanye Ganjar-Mahfud berasal dari pasangan calon sebesar Rp 100 juta dalam bentuk uang, partai politik atau gabungan partai politik Rp 2,9 miliar juga dalam bentuk uang.
Lalu sumbangan pihak lain perseorangan Rp 1.670.999 dalam bentuk uang, dan Rp 20,3 miliar dalam bentuk uang dari sumbangan pihak lain perusahaan dan/atau badan usaha nonpemerintah.
"Kami tidak terlalu mengkhawatirkan tingginya dana awal kampanye pasangan calon lain, yang akan mempengaruhi pendulangan suara. Bagi kami yang paling penting adalah prosesi pemilihan umum berdasarkan semangat gotong-royong dan kebersamaan," kata Arsjad Rasjid di Gedung High End Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2023).
Arsjad tak menampik, dana awal kampanye yang dirilis itu berpotensi untuk bertambah.
Namun, yang diutamakan dalam meraih suara adalah semangat gotong royong dan kebersamaan.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Tanggapi Baliho Prabowo-Gibran di Pos Polisi Mojokerto: No Viral No Action
"Semangat gotong royong dan kebersamaan senada dengan apa yang sering digaungkan Capres Ganjar Pranowo. Jumlah dana kampanye dalam jumlah besar bukan menjadi jaminan meraih kemenangan pada Pilpres 2024," jelas dia.
Pada kontestasi Pilpres 2024, faktor popularitas, program kerja, dan kepercayaan masyarakat berperan penting dalam menentukan hasil pemilihan.
"Seperti selalu Mas Ganjar katakan, bahwa ini bukan untuk Mas Ganjar, bukan juga untuk Prof Mahfud. Tapi ini semua untuk kemakmuran bangsa Indonesia. Kebersamaan yang telah kita bangun sangat baik sekali," ungkapnya.
Arsjad menilai, dalam konteks pemilihan umum, transparansi, dan akuntabilitas penggunaan dana kampanye harus dijunjung tinggi.
Pemantauan dan pelaporan yang baik terkait sumber dan penggunaan dana kampanye akan membantu memastikan integritas proses demokrasi.
"Ya, itu ada di KPU. Intinya, penilaian di dalam perlu dilakukan, nanti semuanya masuk ke rekening yang ada. Makanya, kita selalu terbuka untuk segala macam dan semua, apakah itu sumbangan individu atau perseroan akan dibuka oleh KPU, pelan-pelan akan ketahuan sumber-sumber dana itu," pungkas Arsjad.
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.