Pemilu 2024
Bertahan dengan Dana Kampanye yang Tipis, Muhaimin Sebut Anies Tak Setuju jika Galang Dana
Pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi yang paling sedikit dalam hal pendanaan untuk kampanye.
Penulis: Tribun Network | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TRIBUNSOLO.COM - Pasangan calon Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menjadi yang paling sedikit dalam hal pendanaan untuk kampanye.
Diketahui dana awal kampanye paslon nomor 1, Anies-Muhaimin tercatat paling kecil di antara paslon lain.
Baca juga: Anies Baswedan Buka Suara Terkait Akan Bangun 40 Kota Setara Jakarta, Berbeda Seperti Proyek IKN
Anies-Muhaimin punya uang Rp 1 miliar dari iuran pasangan calon.
Sementara itu, paslon 2 Prabowo Subianto dan Gibra Rakabuming Raka memiliki total dana kampanye awal sebesar Rp 31,4 miliar yang berasal dari uang paslon Rp 2 miliar, barang dari parpol pendukung Rp 600 juta, dan jasa parpol pendukung Rp 28,8 miliar.
Untuk paslon nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki dana awal kampanye Rp 23,3 miliar dengan rincian uang paslon Rp 100 juta, uang parpol pendukung Rp 2,9 miliar, uang sumbangan pihak perseorangan Rp 1,7 juta dan uang sumbangan dari perusahaan non pemerintah Rp 20,3 miliar.
Terkait minimnya dana kampanye tersebut calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar berencana membuat penggalangan dana untuk menampung sumbangan dari simpatisan.
Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, ide itu sempat digaungkan di internal, tetapi belum diputuskan apakah akan dipublikaskan atau tidak.
"Ada sih, ada ide itu tapi kita belum putuskan," ujar Cak Imin di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).
Cak Imin mengatakan, Anies yang tak menginginkan adanya penggalangan dana tersebut karena khawatir pertanggungjawabannya akan susah.
Baca juga: Anies Sebut Jawa Tengah Bukan Lagi Kandang Banteng, Ganjar Pranowo : Fakta Nanti akan Dia Lihat
Anies menilai, lebih baik para simpatisan membuat urunan sendiri untuk acara kampanye di daerah mereka tanpa harus memberikan sumbangan ke tim Anies-Muhaimin.
"Misalnya kita datang ke satu kabupaten, teman-teman yang menyelenggarakan (acara kampanye), cari donasi di lingkungan itu, akuntabilitasnya menurut Mas Anies lebih bagus," ucap dia.
Berbeda dengan urunan yang uangnya dikumpulkan lalu dikirimkan ke pusat untuk dikelola Tim Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin.
Karena dana yang besar, akan sulit dilakukan pencatatan keluar masuk uang dan pertanggungjawaban akan lebih susah.
"Daripada kenclengan nanti dapat besar nanti laporannya bagaimana dan seterusnya," ucap dia.
Saat ini, Cak Imin berharap, partai pengusung Anies-Muhaimin bisa lebih banyak membantu terkait dana pemilu.
"Kayak PKB ini kan terus meminta (urunan) kepada seluruh pengurus, eksekutif legislatif untuk berpartisipasi," kata dia.
(Kompas.com)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.