Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Bahlil Sebut Kekuasaan PDIP Bisa Berakhir, Politisi Ini Sindir Target Menteri Investasi Tak Tercapai

Adapun Bahlil Lahadia sebelumnya menyebut kekuasaan PDIP kemungkinan bakal berakhir lantaran sudah berkuasa selama 10 tahun.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
(Tribunnews.com/ Taufik Ismail)
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia - Presiden Jokowi berharap upacara kemerdekaan, 17 Agustus tahun depan bisa dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA -  Politikus PDIP, Darmadi Durianto merasa kesal terhadap pernyataan Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadia.

Adapun Bahlil Lahadia sebelumnya menyebut kekuasaan PDIP kemungkinan bakal berakhir lantaran sudah berkuasa selama 10 tahun.

Darmadi menyebit Menteri Investasi tidak pantas mengucapkan hal itu karena terlalu jauh mencampuri urusan partai.

Baca juga: Anies Baswedan Sebut Maju Pilpres 2024 Bermodalkan Dengkul Plus karena Minimnya Dana

"Sejak kapan seorang menteri bicara politik partai orang lain? Jelas, ini ngawur dan tidak pada tempatnya. Bahlil ketimbang banyak ngomong sebaiknya fokus saja urus target investasi yang tak kunjung tercapai hingga akhir tahun ini," kata Darmadi, Kamis (28/12/2023).

Dia lantas menyindir target investasi yang dipatok pemerintah sebesar Rp1.400 triliun yang tak kunjung tercapai.

"Realisasinya nihil. Target investasi yang dikehendaki presiden Jokowi tak mampu dicapai Bahlil. Bahlil ini terlalu sibuk cawe-cawe politik ketimbang tuntaskan target investasi," ujarnya.

Darmadi juga menyinggung soal progres para pelaku usaha untuk memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) angkanya masih sangat rendah.

Baca juga: KRONOLOGI PDIP Solo Laporkan Anggota DPRD Golkar Solo ke Polisi: Bermula Deklarasi Dukungan

"Ini kerjaan Bahlil untuk genjot NIB tapi dia gak lakukan itu. Berdasarkan data, dari 65 juta pelaku UMKM yang ada hanya 3 persen saja yang memiliki NIB. Itu artinya Bahlil tidak memiliki upaya serius mendorong pertumbuhan ekonomi. Ngawur dia itu gembar gembor nilai investasi Rp 1.400 triliun bisa tercapai, buktinya pertumbuhan ekonomi stagnan hanya di angka 5 persen. Kalau tercapai seharusnya pertumbuhan ekonomi naik donk," ujar Anggota Komisi VI DPR RI itu.

Tak cukup sampai di situ, Darmadi menyoroti Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia terbilang masih tinggi, yakni sebesar 7,6 pada tahun 2022.

"Skor ini menunjukkan bahwa ada yang keliru utamanya soal biaya investasi yang terlalu tinggi. Bagaimana investasi mau masuk kalau hal-hal semacam ini tidak mampu dibereskan. Bahlil jangan banyak umbar retorika yang tak ada kaitannya dengan tupoksi dia," katanya.

Baca juga: Jekek Bakal Suruh Caleg PDIP Wonogiri yang Viral Gegara Menjelekkan Istri Capres Lain Minta Maaf

Dia lantas mengingatkan jika PDIP adalah partai yang memiliki rekam jejak sejarah yang panjang dalam perjalanan bangsa dan negara ini.

"Suka duka sudah kami alami dalam mengawal perjalanan bangsa dan negara ini. Mulai ditindas orba hingga dikhianati saat ini. Bagi kami ucapan Bahlil tak lebih sebagai upaya dia menutupi kegagalannya dalam mencapai target investasi dan mencari perhatian agar jabatannya tak dicopot presiden. Dia mengalihkan ketidakbecusannya mengurus investasi dengan menyerang partai orang lain," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut jika jabatan kepala daerah, anggota DPR, hingga presiden bisa diisi secara bergantian.

Bahlil mengungkit dalam sejarah di Indonesia, tak ada partai politik yang bisa berkuasa selama lebih dari 10 tahun sejak masa reformasi.

Baca juga: TKN Paslon 2 Sebut Gerakan Solo Bukan Gibran Hal yang Mustahil: Terus Wali Kotanya Siapa? 

"PDIP berkuasa sudah hampir 10 tahun juga ini. Jadi hati-hati, ada silih bergantinya, kira-kira kan. Kalau kita sejarah dari reformasi, partai berkuasa 10 tahun, nanti berganti lagi," kata Bahlil dalam acara Simposium Demokrasi dan Deklarasi Pemilu Damai Mahasiswa Indonesia, di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Sabtu (23/12/2023).

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved