Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Hasto PDIP Sebut Prabowo Belum Bisa Tiru Gaya Blusukan Jokowi dan Ganjar : Tak Mudah Turun ke Bawah

Hasto menyebut pihaknya mengapresiasi gaya blusukan Prabowo yang bertujuan mendekatkan diri kepada rakyat.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
(KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya)
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto saat ditemui dalam Rakornas Pijar di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12/2023). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merespons gaya blusukan yang dilakukan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Hasto menyebut pihaknya mengapresiasi gaya blusukan Prabowo yang bertujuan mendekatkan diri kepada rakyat.

Kendati demikian menurutnya, Prabowo tidak bisa begitu saja disamakan dengan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Agenda Kampanye di Jateng Dibuntuti Presiden Jokowi, Ganjar : Berarti Dia Sayang Dong Sama Saya

Citra Jokowi selama ini diketahui identik dengan kegiatan blusukan dan dekat rakyat kecil.

Pasalnya kata Hasto, blusukan perlu kesadaran untuk membangun kedekatan dengan masyarakat.

"Kami menghargai terhadap upaya blusukan oleh Pak Prabowo. Tetapi itu menunjukkan bahwa Pak Prabowo bukanlah Jokowi. Jadi untuk blusukan saja kami maklum, bahwa itu tidak mudah karena blusukan itu diperlukan suatu passion," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2023).

Ia pun menilai gaya blusukan Prabowo Subianto berbeda dengan gaya capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang sempat menginap di rumah warga.

Menurut Hasto, strategi Ganjar menginap di rumah warga itu cocok untuk membangun kedekatan (bonding) dengan masyarakat.

Baca juga: Dialog dengan Petani di Demak, Ganjar Tegaskan Kebutuhan Pupuk Petani Kewajiban Negara

"PDIP berpolitik ini bergerak ke bawah, berpolitik ini menyatu dengan rakyat. Alhmadulillah partai-partai lain sudah mulai mengikuti hal tersebut sehingga model blusukan tinggal di rumah rakyat itu hal yang bagus," ungkap Hasto.

"Maka bisa kita lihat, kalau Pak Ganjar blusukan itu kan rakyat datang berbondong-bondong, Pak Prabowo blusukan enggak ada yang datang. Jadi survei yang sebenarnya itu adalah ketika partai datang, ketika rakyat datang, apakah ada antusiasme dari pergerakan rakyat itu," katanya.

Hasto lantas menegaskan jika blusukan tidak bisa diwakilkan.

Ia mengatakan, pemimpin nasional yang bisa melakukan blusukan adalah Jokowi dan Ganjar.

"Dan blusukan itu tidak bisa diwakilkan. Gitu. Blusukan itu merupakan cermin, cermin komitmen kepemimpinan untuk turun ke bawah. Dan tidak mudah untuk bisa turun ke bawah apalagi tidur di rumah rakyat. Itu yang paling penting," tambahnya.

Baca juga: Kans Prabowo-Gibran Menang Sekali Putaran Terbuka Lebar, Didukung Ormas Islam dan Pemilih Jokowi

Melansir Kompas.com, Prabowo Subianto sempat melakukan blusukan ke Cilincing, Jakarta Utara pada 30 Desember 2023 lalu.

Prabowo dalam kesempatan itu mengunjungi warga di Kampung Sawah, Semper, Cilincing dan mendengarkan keluhan soal sulitnya mendapatkan akses air bersih.

Setelahnya, Menteri Pertahanan tersebut menuju Kampung Rawa Malang dan memasak bersama masyarakat.

(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved