Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Pesan Puan Maharani ke Kader PDIP : Sama-sama Menghargai Semua Pihak

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani memberikan pesan kepada para kader, simpatisan partai, dan pendukung Ganjar-Mahfud.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Tri Widodo
Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat pidato dalam acara konsolidasi internal di gedung Panti Marhaen Boyolali, DPC PDIP Boyolali, Sabtu (18/3/2023). Kedatangan Puan disambut meriah para kader. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani memberikan pesan kepada para kader, simpatisan partai, dan pendukung Ganjar Pranowo - Mahfud MD terkait penggunaan knalpot brong dalam masa kampanye Pemilu 2024. 

Puan mengatakan semua pihak diharapkan bisa saling menghormati dan menjaga. 

"Sama-sama saling menjaga, kemudian membatasi, sehingga bisa terjadi saling menghormati," ujar Puan, Kamis (11/1/2024). 

"Kalau kemudian ada yang terganggu, yang menggangu kemudian membatasi diri, kemudian pihak yang terganggu, jangan kemudian emosional melakukan tindakan di luar hal yang harusnya dilakukan," tambahnya. 

Puan membuka peluang untuk membuat instruksi partai terkait penggunaan knalpot brong. 

Baca juga: Zulhas Tak Terima Prabowo Diberi Nilai 11 dari 100 saat Debat Capres: Punya Etika Orang seperti Itu?

Itu pun akan didasarkan hasil kasus penganiayaan simpatisan Ganjar-Mahfud oleh oknum TNI di Boyolali. 

"Sama-sama bisa membatasi diri, sama-sama menghargai semua pihak," ucap dia.

Kasus penganiayaan simpatisan Ganjar-Mahfud terjadi di depan asrama Kompi Yonif 408 Boyolali pada akhir Desember 2023. 

Penganiayan yang dilakukan oknum TNI tersebut diduga bermula dari aksi geber-geber knalpot brong yang dilakukan simpatisan tersebut. 

Puan meminta Bupati Boyolali, M Said Hidayat untuk mengawal kasus tersebut. 

Baca juga: Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Bawah Prabowo-Gibran, Puan : Itu Merupakan Tantangan PDIP

"Saya minta ke pak bupati, agar proses hukum tetap ditindaklanjuti," kata Puan saat kunjungan kerja ke Boyolali, Kamis (11/1/2024).

Dengan begitu kata Puan, proses hukum kasus tersebut berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Selain ke Bupati, pihaknya juga meminta Ketua DPRD dan Pengurus DPC mengawal kasus ini sampai tuntas.

"Untuk bisa mengawal kasus ini," ucap Puan.

Disorot Megawati

Ada pun Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberi perhatian terhadap kasus penganiayaan simpatisan Ganjar - Mahfud di Boyolali oleh oknum TNI

Menurut Megawati, aparat keamanan seharusnya bisa memahami perilaku masyarakat dan tidak main hakim sendiri ketika menghadapi perselisihan.

"Yang salah tuh siapa sih ketika Kasus Boyolali? Saya mikir sebenarnya apa yang ada dalam hati dan pikiran," kata Megawati dalam pidato politik peringatan HUT ke-51 PDI Perjuangan di Jakarta, Rabu (10/1/2024) dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pemilu 2024, PDIP Optimis Jawa Tengah Masih Kandang Banteng: Kami Solid

Megawati menegaskan aksi penganiayaan bukan solusi atas persoalan tersebut. 

"Kayak enggak tahu aja anak muda sekarang, senang banget pakai breng-breng itu lho. Knalpotnya dicopot," ujar dia. 

"Kan itu sebenarnya menunjukkan namanya anak muda mau sok jagoan, tapi saya bilang kok enak men yo. Sampai bonyok itu yang saya lihat dipukuli,".

"Terus saya sampai mikir gini. Yang melakukan itu orang tuanya sopo? Kepada rakyat kayak gitu? Orang tuanya itu di mana sih? Apa bukan rakyat? Rakyat lah," sambungnya.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved