Siswa PYP EY Al Firdaus Surakarta Ikuti Aksi Sosial Shodaqoh Nasi, Latihan Agar Gemar Bersedekah

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Mengajarkan anak-anak agar gemar bersedekah dilakukan Primary Years Program Early Years (PYP EY) bersama Ikatan Keluarga Al Firdaus (IKAF).

Salah satunya untuk merangsang rasa empati siswa sedari dini melalui kegiatan shodaqoh nasi (Shonas), Jumat (12/1/2024).

Seperti diketahui hari Jumat seringkali menjadi hari yang spesial dan banyak sekali kebaikan-kebaikannya.

Terlebih untuk umat Islam karena di hari Jumat banyak sekali keberkahan yang dilimpahkan.

Baca juga: Parent Orientation, Cara PYP EY Al Firdaus Surakarta Libatkan Orang Tua Optimalkan Pembelajaran

Bahkan, Rasulullah SAW sendiri menganjurkan umatnya untuk senantiasa memperbanyak amalan dan ibadah pada hari Jumat ini.

Oleh karenanya, Shonas dijadikan rutinitas anak-anak PYP EY Al Firdaus Surakarta setiap sebulan sekali.

Berdasar pantauan TribunSolo.com, kegiatan tersebut dilakukan sejak pukul 08.30 WIB di 2 lokasi yang berbeda, yang pertama sekolah PYP EY Al Firdaus Surakarta dan Stasiun KAI Purwosari.

Tak pandang status sosial, siapapun menjadi sasaran Shonas yang diserahkan langsung oleh anak-anak PYP EY Al Firdaus Surakarta didampingi guru dan wali murid.

Membagikan ratusan paket nasi nyatanya tak membuat anak-anak loyo atau patah semangat.

Terbukti mereka dengan sigap memberikan paket nasi tersebut kepada siapapun yang mereka temui saat di jalan.

Bahkan beberapa anak terlihat berlari berebut menyerahkan paket nasi kepada siapapun yang belum mendapatkan.

Meski beberapa di antaranya terlihat malu dan canggung sehingga perlu didorong oleh guru dan wali murid.

Diungkapkan Koordinator Sie Sosial IKAF Vicke Noesrindra, jika kegiatan tersebut sengaja diadakan di tempat umum agar sedekah yang diberikan lebih tepat sasaran.

Ia mencatat, ada 440 paket nasi yang dibagikan kepada masyarakat pada hari itu.

"Agar kegiatan sosial ini bisa langsung diterima oleh orang yang membutuhkan."

"Selain itu agar anak-anak bisa berinteraksi secara langsung dengan orang tidak seberuntung mereka dan agar bisa menumbuhkan rasa empati dan rasa sosial sejak dini. Sekaligus membiasakan diri untuk berbagi dan banyak bersyukur," tegasnya.

Pihaknya berharap, dengan berpartisipasi aktif anak-anak dalam kegiatan sedekah dapat menumbuhkan sikap positif khususnya dalam kehidupan sehari-hari.

"Harapannya, dengan kegiatan berbagi dengan sesama akan menumbuhkan rasa empati, bersyukur dan sosial yang tinggi dalam diri anak-anak."

"Kita juga berharap kegiatan ini bisa menjadi kebiasaan bagi anak-anak agar selalu mau berbagi dengan orang lain, dan menjadi bekal pengalaman mereka berjiwa sosial sampai dewasa nanti," pungkasnya.

Sementara itu, Koordinator kehumasan dan Kesiswaan PYP EY Al Firdaus, Surakarta Iin Sulistyaningsih menyampaikan apresiasinya atas sinergitas yang terbangun antara pihak sekolah dengan IKAF dalam pelaksanaan program ini.

Pasalnya Program Shonas merupakan kegiatan rutin di bawah koordinasi dari tim kehumasan dan kesiswaan, dimana rangkaian agenda tersebut telah terjadwal rapih selama satu tahun kalender akademik.

Tak sekadar menyajikan menu bervariasi, lokasi penyelenggaraan juga selalu berbeda agar miliki dampak yang luas.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dalam pelaksanaannya Pre K yakni siswa berusia 2-4 tahun melaksanakan Shonas di lingkungan sekolah.

Sedangkan untuk K1 dan K2 yang merupakan siswa dengan usia 4-6 tahun, melaksanakan Shonas di luar lingkungan sekolah, seperti di stasiun, pasar, taman bahkan sampai ke panti jompo.

Baca juga: Yayasan Al Firdaus Surakarta Resmikan Klinik Tumbuh Kembang Anak Puspa Holistic Integratif Care

"Semoga bisa menjadi contoh baik bagi lingkungan sekitar karena dengan berbagi tidak akan mengurangi rezeki."

"Selain itu melalui kegiatan ini menjadi wadah bagi anak-anak dalam mengasah IB learning profile-nya, baik itu sikap caring hingga open minded yang terbungkus dalam nilai-nilai islam."

"Dengan begitu anak jadi mempunyai sifat peduli terhadap sesama serta memahami bahwa Allah menciptakan manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda (kaya-miskin) sehingga mendorong mereka untuk terus berbagi kepada sesama," pungkasnya. (*/adv)