KRONOLOGI Pemuda Tertemper KA Pengangkut BBM di Kebakkramat Karanganyar, Terjadi saat Situasi Sepi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Seorang pemuda warga Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar berinisial D (26) tewas tertemper Kereta Api 2601 Mawalo Tanker, Sabtu (13/1/2024).

Korban tertemper kereta api pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut di jalur hilir Masaran-Kemisi KM 249+8.

Diketahui, kereta api tersebut dari Madiun tujuan Rewulu.

Kapolsek Kebakkramat, Iptu Anggoro Wahyu Setia Budi mengatakan pihaknya menerima laporan kejadian tersebut sekira pukul 00.50 WIB.

Menurutnya, lokasi kecelakaan kereta api tersebut berada di perlintasan tanpa palang pintu yang berada di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat.

"Kemudian dari petugas kereta api lapor ke pihak Stasiun Kemiri, kemudian dari Stasiun Kemiri mengajak Polsek untuk melaksanakan kegiatan pengecekan lokasi kejadian," terangnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (13/1/2024).

Baca juga: IDENTITAS Korban Tertemper KA Pengangkut BBM di Kebakkramat Karanganyar, Pemuda Asal Gondangrejo

"Disitu ditemukan ada korban meninggal dunia di lokasi, kemudian di sekitar jenazah korban ditemukan kunci sepeda motor dan hanphone milik korban," jelasnya.

Setelah benar ditemukan korban meninggal dunia, pihaknya kemudian memanggil tim Inafis dan dokter Puskesmas untuk datang ke lokasi kejadian.

Berdasarkan hasil penelusuran sidik jari, akhirnya dapat diketahui identitas korban.

"Kondisi tubuh korban sudah hancur, kemungkinan terseret kurang dari 50 meter," tambahnya.

Tak hanya itu, Iptu Anggoro juga menemukan satu unit sepeda motor Honda Beat milik korban yang terparkir di tepi jalan.

Sepeda motor tersebut dalam kondisi terkunci stang.

"Lalu jenazah kami evakuasi ke RSUD Karanganyar dan sepeda motor kami amankan ke Mapolsek Kebakkramat," ucapnya.

Ia menambahkan karena terjadi saat tengah malam, kondisi lokasi kejadian dalam keadaan sepi.

Tidak ada saksi yang melihat kejadian tersebut, selain dari petugas dan masinis kereta api.

"Tidak ada saksi, kondisi sepi, berdasarkan pemeriksaan dari dokter tidak ada unsur penganiayaan apapun, proses evakuasi selesai pukul 02.15 WIB," pungkasnya.

Dari pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut, dan menolak untuk dilakukan autopsi. (*)