Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemuda Tertemper KA di Karanganyar

Pemuda Tertemper KA Pengangkut BBM di Kebakkramat Karanganyar, Diduga Bunuh Diri karena Depresi

Pemuda yang tertemper KA di Karanganyar diduga depresi, ada dugaan bunuh diri yang muncul. Sebab, dia meninggalkan sepeda motornya.

Istimewa
Proses evakuasi seorang pemuda tewas tertemper kereta api di Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (13/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Seorang pemuda yang tertemper Kereta Api (KA) pengangkut BBM di Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar diduga hendak bunuh diri.

Diketahui, identitas korban yakni D (26) warga Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar.

Kejadian tersebut terjadi di jalur hilir Masaran-Kemiri KM 249+8 di Desa Pulosari, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar pada Sabtu (13/1/2024) sekira pukul 00.38 WIB.

Kapolsek Kebakkramat, Iptu Anggoro Wahyu Setya Budi mengatakan dugaan itu muncul setelah ditemukan kunci sepeda motor di sekitar jenazah korban.

Setelah dicari, ditemukan sepeda motor Honda Beat yang terparkir di tepi jalan yang diketahui merupakan milik korban.

Sepeda motor tersebut diketahui dalam kondisi terkunci stang.

"Setelah diperiksa, tidak ada surat wasiat, hanya ada KK dan KTP yang ada di jok sepeda motor korban," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (13/1/2024).

Lanjutnya, dari lokasi kejadian, ia tidak menemukan saksi yang melihat kejadian nahas tersebut.

Lantas, pihaknya memanggil tim Inafis untuk mengungkap identitas korban.

Korban diketahui warga Kecamatan Gondangrejo, dan tidak lama paman korban datang ke Mapolsek Kebakkramat.

Disana, paman korban membenarkan jika korban adalah keponakannya.

"Yang datang paman korban, karena kedua orang tua korban bekerja di Manokwari," kata dia.

Baca juga: KRONOLOGI Pemuda Tertemper KA Pengangkut BBM di Kebakkramat Karanganyar, Terjadi saat Situasi Sepi

Menurutnya, saat dimintai keterangan, korban diketahui tengah mengalami depresi.

"Pakdenya bercerita memang korban depresi 2 sampai 3 tahun yang lalu, korban diketahui juga sering kontrol ke dokter psikolog," terangnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved