Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Isu Kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Bersatu di Pilpres Mencuat, Budiman: Bagai Minyak dan Air

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 Budiman Sudjatmiko sebut massa 01 dan 03 bagaikan air dan minyak.

Penulis: Tribun Network | Editor: Mardon Widiyanto
Istimewa via Tribunnews.com
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. 

TRIBUNSOLO.COM - Muncul wacana pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar serta paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD bakal berkoalisi di putaran kedua pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 Budiman Sudjatmiko menganggapi wacana tersebut sangat mungkin terjadi khususnya bagi para elit politik di dua koalisi tersebut.

Baca juga: Cerita Caleg DPRD Solo Pilih Ziarah ke Makam Ki Gedhe Solo Jelang Pemilu : Kulonuwun Pada Leluhur

Namun untuk simpatisan di tingkat akar rumput, Budiman pesimis kedua kubu bisa melebur. 

Pasalnya, kedua basis massa 01 dan 03 memiliki asa, rasa, karsa, serta sejarah pergerakan yang berbeda.

"Masyarakat itu selalu punya rasa, karsa, dan asa sendiri. Masalahnya, jenis asa rakyat dari dua kelompok itu, (kelompok) satu dan tiga itu punya asa, rasa, dan karsa yang secara historis seperti minyak dan air," ujar Budiman di lapangan parkir Artos Mall Magelang, Senin (15/1/2024).

"Saya ragu. Mungkon elitnya iya (berkoalisi). Tapi masyarakatnya tertempa oleh nilai nilai berbeda," sambungnya.

Budiman meyakini jika kubu nomor urut 01 dan 03 memaksakan diri untuk berkoalisi, maka keduanya akan diitinggalkan oleh masing-masing pendukungnya. 

"Karena kita akui, masa 03 lebih dekat dengan masa 02. jadi kalau elitnya memaksakan 03 dengan 01 hanya untuk mengorek 02, saya yakin justru rakyat yang akan meninggalkan," jelasnya.

Baca juga: Isu Koalisi Kubu Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin Mencuat, Puan Maharani Akui Sudah Jalin Komunikasi

Menurutnya, kondisi itu terjadi selalu terjadi pada sebuah bangsa yang mengkhianati asa, karsa, dan rasa rakyatnya. 

Bangsa tersebut lantas mengalami kebangkrutan politik.

"Saya aktivits bukan cuma tukang demo tapi juga tukang baca, tukang diskusi, tukang mikir juga. Baca sejarah juga. Kapan saatnya elit mengkhianati asa, rasa, dan karsa pendukungnya maka dia akan mengalami kebangkrutan politik," ucapnya.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved