Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pemilu 2024

Tom Lembong Sebut Bikin Contekan untuk Jokowi Selama 7 Tahun, TKN : Memang Itu Tugasnya Menteri

Adapun Tom Lembong menyampaikan hal itu menanggapi sentilan cawapres Gibran Rakabuming Raka saat debat keempat Pilpres 2024, Minggu malam lalu.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
SETPRES/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo didampingi Thomas Lembong (tengah) dan Teten Masduki (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai acara Entrepreneurial ASEAN Economic Community dalam Konferensi Tingkat Tinggi Amerika Serikat-ASEAN di Indian Wells, California, Amerika Serikat, (15/2/2016). TRIBUNNEWS/SETPRES/LAILY RACHEV 

TRIBUNSOLO.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengkritisi pernyataan Thomas (Tom) Lembong yang menyebut 7 tahun membuat contekan untuk Presiden Joko Widodo.

Adapun Tom Lembong menyampaikan hal itu menanggapi sentilan cawapres Gibran Rakabuming Raka saat debat keempat Pilpres 2024, Minggu malam lalu.

TKN Prabowo-Gibran menilai ucapan Tom Lembong itu tidak profesional. 

Baca juga: Kampanye Gibran di Soloraya, Temui 40 Ribu Karyawan di Sukoharjo & Pengajian Gus Miftah di Wonogiri

Wakil Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Budiman Sudjatmiko, menyebut Tom Lembong sudah melanggar etika profesional sebagai seorang mantan menteri.

“Pak Tom Lembong yang dulu sebagai pembantu presiden yang memberikan masukan kepada Pak Jokowi ini tidak layak diumumkan kepada publik,” tegas Budiman Sudjatmiko kepada wartawan, Senin (22/1/24).

"Apalagi menyebut kata ayahnya Mas Gibran, melanggar etika profesional. Padahal Paslon satu seringkali bicara tentang etika," ungkapnya. 

Dia menjelaskan, memang sudah tugas seorang menteri sebagai pembantu presiden memberikan masukan kepada sesuai keahliannya.

Baca juga: Jokowi Mendadak Rajin Kunker di Jateng Jelang Pemilu 2024, Pengamat Sebut Kental Nuansa Politis

“Presiden memang tidak akan menguasai semua hal secara detail, itulah tugas pembantu seorang menteri. Untuk itu dia dipercaya dan mendapatkan fasilitas dari negara. Toh, keputusan terakhir tetap diambil oleh Presiden.” jelasnya.

Budiman menyebut hal itu tidak bisa dibandingkan dengan contekan yang dibacakan Cawapres Muhaimin saat debat.

“Dalam konteks Cak Imin, beliau hanya membacakan. Lagi pula, jika sudah diberikan masukan kenapa Cak Imin juga tidak bisa memahami pertanyaan Mas Gibran. Masih tidak nyambung.” ucapnya.

“Kalau Cak Imin memang tak setuju dengan Tom Lembong yang memberi contekan itu justru tak apa-apa, tapi ini tak paham tentang LFP yang sering disampaikan Pak Tom Lembong, bahwa katanya mobil listrik tak lagi butuh nikel,” lanjut Budiman.

Baca juga: Potret Kaesang Bertemu Pelaku UMKM di Colomadu Karanganyar : Diwarnai Mic Mati

Budiman Sudjatmiko mengatakan, pernyataan Tom Lembong itu berpotensi membuat banyak pihak tidak nyaman.

“Ketidaketisan secara profesional ini akan membuat tidak nyaman bos lamanya, maupun bos barunya. Karena itu akan berpotensi terjadi dengan mereka. Ini soal etika yang sering yang selalu dibicarakan Pak Anies dan Cak Imin. Problem itu ada di tubuh mereka.” pungkas Budiman.

Adapun dalam pernyataannya, Tom Lembong memberikan respon terkait namanya yang sering disebut Cawapres Gibran Rakabuming Raka saat debat.

"Saya sangat mengapresiasi ucapan Mas Gibran yang berkali-kali menyebut nama saya. Ya tentunya selama 7 tahun saya membuat contekan dan menulis pidato, dan materi bicara bagi ayahnya, Pak Presiden." kata Tom Lembong di acara CNBC Indonesia, Senin (22/1/2024).

(*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved