Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten

Asal Usul Desa Ngreden di Klaten, Tempat Sepi yang Berkembang Sejak Ditempati Pujangga Kerajaan

Desa Ngreden awalnya tempat sepi. Namun perubahan terjadi ketika keturunan dari kerajaan Demak pindah bermukim di sana.

TribunSolo.com/Zharfan Muhana
Gapura Desa Ngreden, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Zharfan Muhana

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Desa Ngreden merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jumat (26/1/2024).

Salah satu tokoh Desa Ngreden, Sucipto mengatakan awalnya desa ini merupakan tempat sepi.

"Awalnya merupakan tempat sepi, lalu ada pendatang dari (keturunan kerajaan) Demak Bintoro," ujar Sucipto kepada TribunSolo.com.

Pendatang yang dimaksud ialah Kyai Ageng Perwito, putra raja Demak Bintoro Syekh Alam Akbar atau Sultan Trenggono.

Diceritakan saat kerajaan Demak jatuh, mereka pindah bermukim di wilayah yang dikenal dengan Kerajaan Pajang.

Kerajaan Pajang sendiri dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya, Kyai Ageng Perwito juga ikut.

Di sana dia menjadi pujangga, dengan nama Pangeran Karang Gayam.

Singkat cerita, Sultan Pajang memiliki anak bernama Danang Sutowijaya.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Rumah Warga Metuk Lor Klaten Hingga Rugi Rp120 Juta, Diduga Korsleting Listrik

Baca juga: Perbaiki Antena Wifi Berujung Maut, Pemuda 19 Tahun di Klaten Tewas, Terpental di Atap Rumah

Saat berusia remaja melakukan babat alas di wilayah Mentaok (Jogja).

"Saat itu Pangeran Karang Gayam keluar dari (kerajaan) Pajang, lalu tinggal di sini," ungkapnya.

"Dulunya sini (desa) sepi, beliau tinggal bersama pendereknya," tambahnya.

Desa sendiri awalnya dahulu masih sepi, hingga pengikut Kyai Ageng Perwito berkeluarga dan memiliki anak.

Desa yang awalnya sepi, menjadi berkembang atau ngredo dalam bahasa jawa.

"Hingga sekarang di kenal dengan Desa Ngreden," paparnya.

Mata pencaharian warga sendiri, cenderung ke pertanian. Dikarenakan Kyai Ageng Perwito sendiri mumpuni di bidang tersebut.

"Kyai juga mampu dalam masalah pertanian, masalah agama, seni budaya, serta pengobatan," pungkasnya.

(*)

 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved