Pemilu 2024
HMI Solo Kritik Jokowi Tidak Netral Jelang Pemilu
HMI Kota Solo gelar deklarasi pernyataan sikap mengkritik Presiden Jokowi yang tidak netral menjelang Pemilu.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Ahmad Syarifudin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Solo gelar deklarasi pernyataan sikap mengkritik Presiden Jokowi yang tidak netral menjelang Pemilu. Dalam deklarasi yang digelar di depan kantor cabang HMI Solo di jalan Yosodipuro no. 81, setidaknya ada 4 poin yang dideklarasikan.
Satu dari empat poin tersebut adalah meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajarannya untuk tegak lurus terhadap undang-undang dan netralis pejabat publik.
Ketua Umum HMI Solo Wiradrana Wasistha menyebut apa yang dilakukan oleh pihaknya itu sebagai respon dari pernyataan Jokowi yang menyebut presiden boleh ikut kampanye.
“Ada empat poin pernyataan sikap, dan yang paling ditekankan adalah terkait netralitas pejabat publik, itu yang ping ditekankan HMI Solo. Sebenarnya itu (Prosedian boleh kampanye) bagian dari faktor di mana, terkuat Pak Jokowi mengatakan pejabat publik harus netral lalu belakangan Pak Jokowi tidak menunjukan netralitas yang harusnya diyakini pejabat publik lainnya,” ujarnya, Minggu (4/2/2024).
Baca juga: Paparkan Visi Misi, Ganjar Sebut Keteladanan Mahfud MD yang Mundur Sebagai Meteri, Sindir Prabowo?
Lebih lanjut, Wiradrana menilai bahwa pembagian bansos menjadi bukti bahwa Jokowi mulai mencondongkan dukungan pada salah satu Paslon yang ikut kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
“Kemarin terlihat bansos yang itu sangat terlihat kepentingan,” sambung Wiradrana.
Sementara itu, beberapa poin yang disampaikan dalam deklarasi tersebut antara lain pihaknya ingin menciptakan Pemilu 2024 sebagai pesta rakyat yang jujur, aman, damai, dan tidak manipulatif serta dilaksanakan tanpa intervensi dan intimidasi kekuasaan dengan tetap melakukan pengawasan terhadap setiap proses pemilihan melalui pemanfaatan kemajuan teknologi.
“Kedua kami meminta agar Presiden Jokowi beserta jajarannya untuk kembali tegak lurus terhadap peraturan perundang-undangan dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia serta saling mengingatkan antara satu dengan lainnya agar tidak merusak iklim demokrasi,” tegasnya.
Baca juga: Kompak Beri Respons pada Pidato Ganjar, Anies Acungkan Jempol dan Anak-anaknya Tepuk Tangan
“Ketiga meminta agar tidak ada operasi pengkondisian dan pembungkaman dari aparatur negara terhadap hak-hak kebebasan berekspresi oleh Rakyat Indonesia,” tambah Wiradrana.
Untuk yang terakhir, HMI Kota Solo meminta pejabat publik untuk tidak ikut dalam kegiatan politik di masa Pemilu kali ini.
“Meminta kepada setiap pejabat publik yang terlibat dalam agenda kampanye untuk mundur dari jabatannya agar menghindari konflik kepentingan,” ucapnya.
Untuk poin terakhir, Wiradrana juga tidak mengecualikan bagi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang kini maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres) mendampingi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
“Iya (Gibran mundur dari jabatannya), yang paling ditekankan itu netralitas dari pejabat publik itu yang menjadi penekanan dari cabang HMI kota Solo,” tutupnya.
Baca juga: Gibran Ingin Getarkan Kandang Banteng, Bambang Pacul: Terdesak, Keluar Tanduknya
(*)
Gibran Menyambut Bergabungnya PKS di Koalisi Pemerintah, Soal PDIP Tunggu Keputusan Prabowo |
![]() |
---|
Gagal Dilantik, Caleg dari PDIP Datangi Kantor KPU Lagi dan Minta Tunda Pelantikan DPRD Karanganyar |
![]() |
---|
Anggota DPRD Boyolali Periode 2024-2029 Dilantik, Susetya Kusuma Jadi Ketua Sementara |
![]() |
---|
Jalan Tarso dan Teguh di Pilkada Wonogiri Jateng Makin Terbuka, Golkar Beri Rekomendasi |
![]() |
---|
Blak-blakan Teguh Prakosa Bicara Soal Koalisi di Solo Jateng: Sebut Masih Cair, Bisa Berubah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.