Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo

Tahun Politik, Peringatan Kenaikan Tahta Pakubuwono XIII Digelar Sederhana Tanpa Kirab

Peringatan Kenaikan Tahta Pakubuwono XIII tanpa kirab tahun ini. Itu lantaran saat ini sedang tahun politik.

TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin
Para penari bedhaya ketawang saat Tingalan Jumenengan Dalem atau Peringatan Kenaikan Tahta Pakubuwono XIII digelar sederhana pada Selasa (6/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Tingalan Jumenengan Dalem atau Peringatan Kenaikan Tahta Pakubuwono XIII digelar sederhana pada Selasa (6/2/2024).

Peringatan ke-20 ini digelar sederhana tanpa kirab dan mengundang relatif lebih sedikit tamu.

Sinuhun Pakubuwono XIII ke Sasana Sewaka sekitar pukul 10.38 WIB dengan menggunakan kursi roda.

Setelah itu dimulailah rangkaian acara jumenengan.

Sekitar pukul 11.11 WIB para sentana dalem memenuhi sekitar Sasana Sewaka.

Setelah itu barulah keluar 9 penari bedhaya ketawang sekitar pukul 11.26 WIB.

“Kita tidak mengundang banyak tamu. Hanya 200 undangan. Di luar itu kami juga mengundang kira-kira 100. Yang hadir lebih banyak keluarga dari kita sendiri,” jelas salah satu kerabat keraton, KPH Eddy Wirabhumi.

Baca juga: Gibran Soal Bansos Presiden yang Jadi Sorotan: Penting Diberikan Kepada yang Membutuhkan

Pihaknya juga tidak mengundang pejabat tinggi negara.

Hanya beberapa perwakilan dari kementerian yang hadir dalam acara sakral ini.

“Kami juga tidak mengundang pejabat tinggi negara karena kami sadar betapa sibuknya. Pejabat tingginya tidak. Ada beberapa dari Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR. Dari luar negeri ada sahabat kita,” jelasnya.

Salah satu kerabat keraton lain, GKR Wandansari atau yang akrab disapa Gusti Moeng mengakui acara jumenengan kali ini memang digelar sederhana.

Menurutnya, di tahun politik perlu menahan diri agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan politik.

“Ini tahun politik semua harus serba menahan diri supaya tidak ada tunggangan kepentingan politik yang itu justru pengalaman saya tidak menguntungkan keraton,” tuturnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved