Berita Solo
Sambut Imlek, Puluhan Warga Tionghoa Asal Solo Rayakan dengan Bersih-bersih Pura Mangkunegaran
Masyarakat Tionghoa Asal Solo membersihkan Pura Mangkunegaran. Ini dalam rangka menyambut Imlek. Mereka punya tradisi bersih-bersih.
Penulis: Andreas Chris Febrianto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto Nugroho
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Puluhan warga Tionghoa membersihkan beberapa lokasi di kawasan Pura Mangkunegaran, Kota Solo sebagai cara menyambut tahun baru China atau Imlek, Jumat (9/2/2023) pagi.
Setidaknya ada 20 orang dalam kegiatan bersih-bersih area Kavalerrie-Artillerie, dan Candi Ratna Mangkunegaran tersebut.
Wakil Ketua Umum Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto mengatakan bahwa masyarakat Tionghoa memang memiliki kebiasaan bersih-bersih saat menyambut Tahun Baru Imlek.
Namun kali ini selain membersihkan lingkungan rumah, pada tahun Baru Imlek 2024 kali ini ada inisiasi untuk ikut merawat Bangunan Cagar Budaya seperti Pura Mangkunegaran.
"Biasanya tradisi Imlek itu sebelumnya membersihkan rumah dan sebagainya. Karena saat hari Imlek tidak diperbolehkan untuk bersih-bersih lagi," kata Martono kepada awak media di Pura Mangkunegaran.
Meski kegiatan ini baru pertama kali diadakan, Sumartono merasa bersyukur lantaran dirinya dan sejumlah rekannya diterima dengan baik oleh KGPAA Mangkunegara X.
Apalagi acara bersih-bersih ini bertepatan dengan Jumenengan Ke-2 naik tahtanya Mangkunegara X sebagai penguasa Pura Mangkunegaran.
Selain masyarakat Tionghoa, para abdi dalem Pura Mangkunegaran juga ikut bergotong-royong membersihkan sejumlah lokasi di sana.
Baca juga: 40 Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2024 Bahasa Inggris, Anti Mainstream dan Kekinian
"Mudah-mudahan dengan kemitraan ini bisa terus berlanjut, berkembang, dan harmonis. Sehingga bisa melakukan kegiatan lain bersama-sama," ujarnya.
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunagara X, juga menyempatkan diri menyapa yang ikut membersihkan Istana peninggalan leluhurnya itu.
"Saya sangat senang, dan syukuri, visi Mangkunegaran sebagai kerajaan Jawa bisa menjadi rumah untuk seluruh kebudayaan nusantara. Salah satunya hari ini mengangkat tradisi Tionghoa, sebagai wujud itu juga," ungkap Mangkunagara X.
Lebih lanjut, Gusti Bhre sapaannya menceritakan bagaimana sejarah kedekatan Mangkunegaran dengan masyarakat Tionghoa yang telah terjalin sejak lama. Ia pun berjanji bakal memperkenalkan kedekatan tersebut di kesempatan lain.
"Selama ini belum begitu banyak (sejarahnya). Tapi kalau kita bicara sejarah, relasi Mangkunegaran dengan masyarakat Tionghoa banyak sekali, nanti akan kita perkenalkan sedikit demi sedikit," ucapnya.
Salah satu Wedono Satrio Puro Mangkunegaran KRMT Nugroho Hari Sasongko menambahkan, Pura Mangkunegaran sebagai institusi kebudayaan, harus menghargai budaya yang lain termasuk Imlek. Sementara hubungan masyarakat Tionghoa dengan Mangkunegaran sudah terjadi sejak era KGPAA Mangkunegara I, Raden Mas Said.
"Dari jaman perjuangan dulu, Raden Mas Said sudah bergandengan tangan dengan masyarakat Tionghoa," tutup Nugroho. (*)
Biaya Hidup di Kota Solo Murah? Simak Faktor yang Membuat Biaya Hidup di Surakarta Relatif Murah |
![]() |
---|
5 Toko Jas Hujan di Solo Jateng, Sediakan Aneka Jas Hujan Berkualitas dan Harga Bervariasi |
![]() |
---|
Nikmati Pensiun di Solo Jateng, Jokowi Banyak Tawaran jadi Juru Kampanye Calon Kepala Daerah |
![]() |
---|
Saat Kaesang Gendong Bocah Bernama Gibran, Ingatkan ke Warga Kalau Jokowi Sudah Pulang ke Solo |
![]() |
---|
Daftar Tarif Jalan Tol Solo-Klaten, Tak Lagi Gratis Mulai Besok Sabtu 2 November 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.