Kampanye Akbar Ganjar Mahfud di Solo
BREAKING NEWS : Jalan Slamet Riyadi Solo Lumpuh, Ribuan Orang Hadiri Kampanye Terakhir Ganjar-Mahfud
Jalanan tak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor karena kehadiran ribuan orang di lokasi tersebut.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Jalan Slamet Riyadi di Kota Solo lumpuh pada Sabtu (10/2/2024).
Jalanan tak bisa dilewati oleh kendaraan bermotor karena kehadiran ribuan orang di lokasi tersebut.
Ribuan orang yang kebanyakan mengenakan kaos warna merah itu hendak menghadiri kampanye terakhir dari paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Nantinya akan ada kampanye akbar yang dipusatkan di Benteng Vastenburg.
Acara itu dimulai dengan kirab bertema Hajatan Rakyat yang sejatinya dimulai pukul 07.00 WIB.
Namun ternyata hujan mengguyur Kota Solo sekitar pukul 07.23 WIB, yang kemudian membuat jadwal molor.
Rencananya iring-iringan kirab berjalan dari Koridor Ngarsopuro Jalan Diponegoro, melewati Jalan Slamet Riyadi hingga venue utama Benteng Vastenburg.
Baca juga: 21 Kantong Parkir Kampanye Terakhir Ganjar-Mahfud di Solo, Buat yang Naik Bus, Ada Titik Drop Off
Dalam kirab tersebut ada iring-iringan 21 gerobak sapi dimana paslon 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md naik. Lalu diikuti dengan Pasukan Bendera Pataka.
Selanjutnya drum band dari keraton juga akan mengikuti dari belakang.
Lalu rombongan beskap 17 warna merah, 8 warna putih, 45 warna hitam berjalan mengiringi.
Di pos pertama akan dihadirkan penampilan Barongsai dan Liong.
Baca juga: Siapkan Alternatif, 13 Ruas Jalan di Solo Ditutup, Ada Kampanye Terakhir Ganjar-Mahfud
Di situ warga memberikan caping sebagai lambang perlindungan.
Di pos selanjutnya ada penampilan Lembu Sora. Lalu warga memberikan padi (Dewi Sri) sebagai lambang kesuburan.
Setelah itu, warga memberikan Kelapa muda untuk melambangkan kesegaran
Kronologi Blacius Subono, Pemeran Semar di Kampanye Ganjar Meninggal, Denyut Masih Ada usai Ambruk |
![]() |
---|
Butet & Wani Baca Puisi Wiji Thukul, Ganjar Sebut Pemimpin Harus Mendengarkan, Tidak Boleh Baperan |
![]() |
---|
Blacius Subono, Perankan Semar Jadi Pentas Terakhir, Karyanya Jadi Langganan Ki Manteb Sudarsono |
![]() |
---|
Kata Butet, Wiji Thukul Martir Lahirnya Demokrasi Indonesia, Yang Menculik Mencapreskan |
![]() |
---|
'Kita Pesta Besar', Janji Megawati Bila Ganjar-Mahfud Menang di Solo, Puan Bilang Jangan Takut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.