Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kampanye Akbar Ganjar Mahfud di Solo

Kampanye Ganjar-Mahfud, Megawati Ingatkan Warga, Jangan Kesengsem Milih Orang Hanya Dikasih Bansos

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengingatkan masyarakat agar jangan terlalu terbuai memilih paslon hanya karena dibagi-bagi bantuan sosial.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Ahmad Syarifudin
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat Hajatan Rakyat di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (10/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri mengingatkan masyarakat agar jangan terlalu terbuai memilih paslon hanya karena dibagi-bagi bantuan sosial (bansos).

Hal ini ia sampaikan saat Hajatan Rakyat di Benteng Vastenburg, Sabtu (10/2/2024).

“Jangan kesengsem milih orang hanya dikasih bansos," ucap dia.

"Hanya dikasih beras 10 kg langsung klenger,” tambahnya.

Menurutnya, pihak yang bisa membagikan bansos sebegitu banyak tidak mungkin dari kantongnya sendiri.

Baca juga: Istri dan Anak Ganjar Kirim Karangan Bunga Duka Cita Meninggalnya Pemeran Semar di Kampanye Ganjar

Apalagi, penduduk Indonesia kini telah mencapai ratusan juta.

“Ini ibu-ibu pertanyaan saya lalu itu segitu banyak yang namanya rakyat kita berapa banyaknya. Sekarang menuju 270 juta," ucap dia.

"Kalau setiap orang dapat 10 kg apa itu hanya menurut saya gula-gula hanya supaya kalian kesengsem. Persoalannya itu harganya berapa,” imbuhnya.

Ia pun mengingatkan bahwa ia sendiri pernah menjabat sebagai presiden.

Bansos seharusnya tidak menjadi patokan siapa pemimpin yang akan dipilih.

“Pertanyaan saya yang juga pernah menjadi Presiden Republik Indonesia uangnya dari mana. Dari negara. Lho kok kesengsem," tutur dia.

"Langsung milihnya yang ngasih beras. Padahal pemilu hanyalah proses untuk mencari pemimpin yang benar,” tambahnya.

Baca juga: Kata Butet soal Teriakan Solo Bukan Gibran di Kampanye Ganjar-Mahfud, Suara Tidak Bisa Dibungkam

Megawati juga kembali menceritakan peristiwa di Boyolali saat sejumlah simpatisan dikeroyok oleh oknum anggota TNI.

Ia meminta masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang mengintimidasi.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved