Kampanye Akbar Ganjar Mahfud di Solo
Teriakan 'Solo Bukan Gibran' Menggema di Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg Solo
Teriakan itu terdengar dari puluhan ribu massa ketika paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berjalan masuk ke arena Benteng Vastenburg
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Teriakan “Solo Bukan Gibran” menggema dalam kampanye akbar Ganjar-Mahfud di Benteng Vastenburg, Solo, Sabtu (10/2/2024).
Teriakan itu mulai terdengar dari puluhan ribu massa ketika pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berjalan masuk ke arena Benteng Vastenburg.
Ganjar, Mahfud, hingga Puan tampak memasuki Benteng Vastenburg pukul 09.15 WIB.
Kedatangan Ganjar dan rombongan itu pasca mengikuti kirab dari Ngarsopuro dan menyusuri Jalan Slamet Riyadi.
Saat Ganjar dan Mahfud sudah berada di panggung, dan ketika Dewan Penasihat TPN Ganjar-Mahfud, Puan Maharani ingin berpidato, ribuan massa kembali meneriakkan kalimat yang sama.
“Solo, Solo, Solo, bukan Gibran. Solo, Solo, Solo bukan Gibran,” teriak massa yang hadir di sana.
Diketahui, Gibran Rakabuming Raka memang memenangkan kontestasi sebagai Wali Kota Solo di bawah naungan PDIP.
Namun, kini yang bersangkutan telah menerima pinangan Prabowo Subianto, untuk menjadi cawapres dan kini menjadi rival calon dari PDIP Ganjar Pranowo.
Doa Mahfud
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD memimpin doa dalam acara Hajatan Rakyat yang digelar di Benteng Vastenburg Solo, Sabtu (10/2/2024).
Mahfud MD memimpin doa dengan melantunkan sholawat badar.
Mengingat saat memasuki venue acara utama di Venteng Vastenburg, Kota Solo sedang diguyur hujan.
"Doa akan terkabul saat hujan, mari kita lantunkan sholawat badar sebanyak tiga kali," ujar Mahfud MD.
Lalu, Mahfu MD memimpin lantunan sholawat yang diikuti ribuan pendukung yang hadir.
Kronologi Blacius Subono, Pemeran Semar di Kampanye Ganjar Meninggal, Denyut Masih Ada usai Ambruk |
![]() |
---|
Butet & Wani Baca Puisi Wiji Thukul, Ganjar Sebut Pemimpin Harus Mendengarkan, Tidak Boleh Baperan |
![]() |
---|
Blacius Subono, Perankan Semar Jadi Pentas Terakhir, Karyanya Jadi Langganan Ki Manteb Sudarsono |
![]() |
---|
Kata Butet, Wiji Thukul Martir Lahirnya Demokrasi Indonesia, Yang Menculik Mencapreskan |
![]() |
---|
'Kita Pesta Besar', Janji Megawati Bila Ganjar-Mahfud Menang di Solo, Puan Bilang Jangan Takut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.