Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Nenek di Boyolali Tewas

KESAKSIAN Tetangga Kasus Dugaan Anak Bunuh Ibu di Boyolali, Sebut Pelaku Sering Mengamuk

Terduga pelaku pembunuhan ibunya disebut warga sekitar mengalami gangguan jiwa. Dia kerap mengamuk dan melukai orang lain saat kumat.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Tri Widodo
Mustofa (37) tetangga korban dugaan kasus anak bunuh ibu menunjukkan lokasi terkaparnya nenek Trinem di kebun belakang rumah di Dukuh Randualas, Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego, Minggu (11/2/2024). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Kasus dugaan anak membunuh ibunya di Dukuh Randualas, RT 02, RW 01, Desa Sendangrejo, Kecamatan Klego menggegerkan warga. 

Korban Trinem (65) ditemukan bersimbah darah oleh kakaknya di kebun belakang rumah pada Minggu (11/2/2024). 

Pelaku dari pembunuhan ini diduga anaknya sendiri yakni Supriyadi (27) yang mengalami gangguan jiwa atau ODGJ. 

Tetangga korban, Mustofa (37) mengatakan, pelaku selama ini memang dikenal sering mengamuk. 

Bahkan, korban dari amukannya tidak hanya ibunya sendiri, ada juga keponakannya. 

"Kalau korban yang pernah dipukul ada 5. Tapi yang sampai masuk rumah sakit ada 3 orang," kata salah satu tetangga, Mustofa (37).

Baca juga: Ganjar Kisahkan Rendah Hati Mendiang Blacius Subono: Pakar Masih Latihan

Mendiang Trinem yang kini meninggal dunia juga sebelumnya mendapat perlakuan serupa.

Ia sempat harus dibawa ke rumah sakit akibat perlakuan anaknya tersebut.

Termasuk dua keponakannya yang juga tidak lepas dari kekejaman terduga pelaku.

Supriyadi sudah belasan tahun mengidap gangguan jiwa. Ia juga sudah bolak-balik keluar masuk rumah sakit jiwa.

"Kalau pas ga kumat ya biasa (aktivitas) saja. Tapi kalau pas kumat, ya ngamuk," Mustofa.

Trinem ditemukan kakaknya sudah tak bernyawa saat hendak mengambil pakan sapi, Minggu (11/2/2024) sekira pukul 08.30 WIB.

Warga sekitar menduga Supriyadi merupakan pelaku yang bertanggung jawab atas kematian korban karena ia telah berkali-kali melakukan kekerasan kepada ibunya tersebut.

"Sudah sering. Jadi anaknya itu memang mengalami gangguan jiwa. Kalau pas kumat (kambuh) kerap melakukan tindakan yang menyakiti ibunya," jelas Mustofa.

Korban juga sebenarnya sudah menghindar dengan sering menumpang tidur di tempat kakaknya. Sedangkan suami korban telah meninggal.

"Biasanya itu kalau malam di tempat kakaknya. Baru tiga hari ini, (korban) tidur di rumahnya. Ehh la kok malah kejadian (dipukul batu hingga meninggal dunia)," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved