3 Desa di Boyolali Rawan Erupsi Merapi, Tlogolele Hingga Klakah, Tiap TPS Dijaga 3 Polisi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Anggota yang tugas pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) mulai disebar.

Ada 534 anggota Polres Boyolali yang disebar untuk mengamankan 3.409 TPS di Boyolali.

Setiap anggota Polisi mengamankan dua desa.

Tapi khusus tiga desa di lereng Merapi, dijaga tiga anggota Polisi.

Antara lain Desa Tlogolele, Jrakah dan Klakah, Kecamatan Selo.

Baca juga: Gatotkaca Sosialisasi Pemilu, Ajak Warga Sukoharjo Tak Golput, Bagi Jamu Beras Kencur ke Petugas KPU

Ketiga desa itu masuk kategori rawan bencana erupsi Merapi.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi mengatakan ada 17 desa di tiga desa itu yang masuk kategori rawan bencana.

Polisi dan Linmas yang tugas di desa itu telah diberikan bekal untuk mengatasi jika terjadi bencana.

"Kami tentunya siap, pengamanan dalam tahap pemungutan dan penghitungan suara," kata Petrus, usai Apel pergeseran pasukan di Mapolres Boyolali, Selasa (13/2/2024).

Selain polisi, pengamanan TPS se-Boyolali juga dilakukan oleh 6.818 anggota Linmas serta 140 anggota TNI yang akan membantu mempertebal pengamanan selama proses pemungutan hingga penghitungan suara.

Baca juga: 200 Kaos Capres & Uang Rp 136 Juta di Avanza Milik Ketua PPK di Wonogiri yang Tersandung Kasus Ganja

Pihaknya berharap selama proses pemungutan hingga penghitungan suara berjalan lancar.

Situasi masyarakat tetap terjaga kondusifitasnya.

Namun, jika terjadi peningkatan eskalasi, pihaknya langsung gerak cepat untuk melakukan penebalan personel di daerah rawan tersebut.

"Maka kami akan melakukan penebalan, jika hasil analisa kami perlu dilakukan penebalan," pungkasnya.

(*)