Cerita Siswa MYP HS Al Firdaus Sukoharjo saat Pemilu 2024, Deg-degan saat Masuk Bilik Suara
Para siswa Middle Years Programme and High School (MYP HS) Al Firdaus Sukoharjo ternyata juga merasakan momen nyoblos. Ada berbagai pengalaman baru.
Penulis: Ibnu DT | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pemilu 2024 yang jatuh pada Rabu (14/2/2024) banyak diikuti oleh pemilih pemula dari kalangan Gen Z.
Mereka yang berusia 17 hingga 21 tahun telah merasakan pengalaman pertama mencoblos pilihan politik mereka.
Tercatat, ada 46.800.161 pemilih dari kalangan Gen Z atau 22,85 persen dari total pemilih nasional.
Salah satunya siswa Middle Years Programme and High School (MYP HS) Al Firdaus Sukoharjo Nayla Dizka Fadhila (18) XII IPS yang menceritakan proses ia mendapatkan informasi tentang apa yang harus dilakukan di dalam bilik suara.
"Sebelumnya aku masih enggak ngerti tentang politik. Bahkan sempet mikir asal pilih yang viral, tapi setelah dipikir ulang 5 tahun itu terlalu lama kalau kita asal pilih pemimpin," ungkap siswi yang tahun ini bakal melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.
"Dari situ mulai belajar, baca-baca dan ngikuti platform bijak memilih yang berisi rangkuman tentang visi-misi, track record, isu yang membantu aku sebagai Gen Z yang pertama kali milih," paparnya.
Pada kesempatan berbeda, ia juga sempat mengikuti kegiatan yang mempertemukan juru bicara dari masing-masing tim pemenangan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden di Pemilu 2024.
Disana, ia mendapatkan materi baru yang membantunya mempermudah untuk menjatuhkan pilihan yang tepat memimpin Indonesia lima tahun kedepan.
Sementara untuk calon legislatif, ia mengungkapkan jika dirinya sempat dibuat pusing lantaran jumlahnya terlalu banyak.
"Kan banyak, kemarin sempat buka nama calon legislatif satu-persatu. Tapi karena enggak begitu jelas tentang visi-misi akhirnya mutusin untuk pilih yang kenal aja," ucapnya.
Dengan bekal cukup, saat pencoblosan, dirinya tak menemui kendala berarti lantaran sudah mengantongi sejumlah nama terbaik menurutnya.
Namun masalah timbul saat ia hendak melipat kertas suara.
"Nyoblosnya cepet enggak ada masalah, paling cuma butuh 5 menit. Cuma lipat suaranya aja yang susah karena gede," celetuknya.
Saat ditanya soal hitung cepat, Nayla mengatakan bahwa itu sudah sesuai dengan prediksinya sehingga tak membuatnya kaget.
Ia menegaskan bahwa apapun hasilnya, ia tak mempermasalahkannya. Karena yang terpenting ia telah berkontribusi aktif dan sehingga tak membuatnya masuk kedalam golongan anak muda yang anti politik.
"Aku milih karena yang sesuai pertimbangan, meskipun satu suara ku enggak bisa mengalahkan pemenang tapi aku bangga karena aku masuk di barisan itu dan tidak golput," tegasnya.
Terakhir ia berharap, siapapun yang menjadi memimpin Indonesia dapat memenuhi janji-janji kampanyenya di lima tahun kedepan.
Sama halnya dengan Nayla, Asty Titah Ramadhani (18) XII IPS MYP HS Al Firdaus Sukoharjo.
Namun Asty mengaku lebih grogi dibandingkan teman sejawatnya itu.
"Aku cukup deg-degan karena sebelumnya paling nyoblos untuk pemilihan Ketua OSIS, dan sempet deg-degan karena ini skalanya jauh lebih besar (se-Indonesia)."
"Apalagi waktu lipat 5 surat suara, panik waktu lipat surat yang besar. Takut enggak sesuai sama waktu buka," ucapnya siswa 18 tahun itu.
Baca juga: Keseruan Peringatan Isra Miraj MYP HS Al Firdaus Sukoharjo, Ada Pidato Bahasa Arab & Beragam Lomba
Disisi lain ia merasa lega dan bangga, akhirnya ikut berpartisipasi aktif dalam menentukan nasib Indonesia lima tahun kedepan.
Saat menentukan pilihan pun bukan perkara sulit untuknya, siswi yang akrab disapa Asty ini mengaku sangat terbantu dengan keberadaan aplikasi media sosial Twitter yang kini lebih dikenal dengan X.
Dari sana ia banyak belajar terkait tokoh yang akan dipilih.
"Lewat X, aku bisa melihat alasan konkrit setiap orang memilih salah satu tokoh. Tapi mereka menjelaskan tentang tokoh tersebut, ditambah lagi mereka menjelaskan background, track record dan lain-lain."
"Tidak ada paslon yang sempurna, tapi dengan aplikasi itu aku bisa melihat lebih dekat sosok calon pemimpin bangsa Indonesia dimasa depan," tegasnya.
Selain aplikasi X, 5 kali debat capres dan cawapres juga menjadi salah satu cara untuk mengenal lebih dekat paslon pilihannya.
Lewat debat terbuka itu, ia mengaku semakin mantap menjatuhkan pilihannya.
Menanggapi hasil hitung cepat yang dikeluarkan sejumlah lembaga, ia mengaku tak mempermasalahkan dan ambil pusing dengan hasil yang ada.
Ia tetap ingin menunggu sampai hasil resmi dari KPU RI diumumkan. (*)
Tergoda Lihat Tetangga Pakai Daster, Pelaku Pencabulan di Kartasura Kini Dijebloskan ke Penjara |
![]() |
---|
Fieldtrip Edukatif Ala SMA ABBS Sukoharjo, Buka Cakrawala Siswa lewat Kunjungan ke UII |
![]() |
---|
Asal Usul Buk Londo di Baki Sukoharjo, Saluran Air Kuno yang Kini Jadi Tempat Foto Estetik |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Sukoharjo Hari ini Jumat 29 Agustus 2025: Diprediksi Hujan Ringan di 6 Kecamatan |
![]() |
---|
Kasus Pemalsuan Dokumen Eks Penggugat Jokowi di Sukoharjo, Dinilai Tak Ada Kerugian Materiil Nyata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.