Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kenali Gejala Awal Sakit Ginjal yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Jumlah Urine Berkurang

Sakit ginjal sendiri dipicu oleh sejumlah masalah kesehatan lainnya seperti hipertensi dan diabetes.

Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Vincentius Jyestha Candraditya
Dok. RS JIH Solo
Dokter spesial penyakit dalam RS JIH Solo, dr. Ahmad Akbar, Sp. P 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Reza Dwi Wijayanti

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ginjal merupakan salah satu organ penting pada manusia.

Tugas ginjal dalam tubuh untuk menyaring dan membuang limbah, selain itu juga mengendalikan keseimbangan air.

Sehingga jika terjadi kerusakan atau gangguan pada ginjal akan menyebabkan produksi cairan dalam tubuh menumpuk.

Sakit ginjal sendiri dipicu oleh sejumlah masalah kesehatan lainnya seperti hipertensi dan diabetes.

"Gangguan dimulai dari hipertensi tidak terkontrol, penyakit kronis seperti diabetes, autoimun, batu ginjal," kata dokter spesial penyakit dalam RS JIH Solo, dr. Ahmad Akbar, Sp. PD kepada Tribunsolo.com, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: Benarkah Perempuan Lebih Rentan Mengalami Hipertensi? Ini Jawaban Dokter RS JIH Solo

Lebih lanjut, dokter Akbar sapaannya, mengatakan jika tidak ada keluhan pasti untuk menentukan seseorang mengalami gangguan fungsi ginjal.

Namun bisa dilihat dari beberapa kondisi.

"Jumlah urine saat pipis berkurang, padahal sudah minum banyak. Lalu, adanya perubahan warna yang urine yang tidak semestinya. Normalnya itu kuning jernih, tapi ini merah, pekat, berbuih," jelas dokter Akbar.

Ia mengatakan jika sudah mengalami tanda-tanda seperti itu, maka harus segera ke dokter untuk melakukan cek kesehatan.

Baca juga: RS JIH Solo Buka Layanan Laboratorium Patologi Anatomi, Layani Deteksi Kelainan Jaringan

"Jadi cek urine lengkap, apakah ada protein, darah, leukosit, infeksi di situ. Sehingga tahu apa yang harus disembuhkan," ungkapnya.

"Untuk mengenal itu memang tidak ada gejala ya, stadium awal-awal 1 sampai 3 pasien tidak merasakan apa-apa, terutama pasien yang tidak memiliki komorbid. Kalau pasien punya penyakit kronis setiap bulan kan kontrol bisa dicek kalau ada keluhan," tambahnya.

Dokter Akbar meminta bagi yang merasa sehat sebaiknya melakukan cek urine enam bulan atau satu tahun sekali.

"Namun kalau ada keluhan penurunan jumlah urine atau keluhan saat buang air kecil, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan," pungkasnya.

(*/adv)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved