Psikolog Tanggapi Perubahan Sikap Putri Anne yang Kesal Saat Hubungan Asmaranya Terus Dibahas

TRIBUNSOLO.COM - Pesinetron Putri Anne mengungkap kekesalannya kepada waragnet.

Hal ini lantaran masalah rumah tangganya dengan Arya Saloka terus dibahas warganet.

Karena kesal, ibu satu anak ini meminta warganet untuk berhenti membully-nya.

Baca juga: Putri Anne Akui Lelah Dibully Soal Rumah Tangganya, Tapi Belum Mau Terang-terangan soal Isu Cerai

Bahkan ia tak mau lagi ada warganet yang ikut campur soal urusan pribadinya.

"Hi guys sorry ya aku harus stop in the middle, I cannot handle you haters today (Hai teman-teman, maaf ya aku harus berhenti di tengah-tengah siaran langsung ini, aku tidak bisa menghandle bullyan kalian hari ini)," ungkap Putri Anne dalam livenya dikutip dari Tribunnews, Selasa (27/2/2024).

"Can't you guys please stop, like literally stop bullying me (Tidak bisakah kalian berhenti, benar-benar berhenti membully ku), Good Lord in heaven," sambungnya.

Ia meminta agar warganet yang menyaksikan live-nya agar tidak terus-menerus bertanya soal hubungan asmaranya.

Kata-kata permintaan Putri Anne pun diungkapkan dengan nada tinggi.

Baca juga: Putri Anne Terciduk Mesra dengan Pria Lain, Arya Saloka Unggah soal Nasehat Islami

"Kenapa sih kayak kalau mau if you wanna watch my life ya udah tanya sesuatu yang lucu kayak let's just have fun ok,"

"Kalau kalian nanya terus hal-hal itu aja my family, my relationship, this and that ya memang sengaja banget pengen bully," kata Putri Anne.

Sebelum mengakhiri siaran live, ia kembali menegaskan agar berhenti membully-nya terus-terusan dan tidak ikut campur urusan pribadinya.

"Aduh guys, you need to stop, get a life, back off. Huh, cannot handle you right now, cannot," tandasnya.

Sementara itu, Psikolog Joice Manurung pun menanggapi soal perubahan sikap Putri Anne.

Menurutnya, perubahan perilaku dan ekspresi seseorang berkaitan dengan keadaan yang sedang dialami.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika perubahan bisa terjadi perlahan-perlahan hingga akhirnya sampai pada titik puncaknya.

"Perubahan perilaku dan ekspresi itu tidak terjadi secara tiba-tiba. Jadi biasanya itu adalah titik puncak atau kumulasi dari semua keadaan yang dialami," ujar Joice Manurung, dikutip dari kanal YouTube Cumicumi seperti melansir Tribunnews.

(*)